• Kabar Pertanian

Magang ke Jepang, Kementan Kirim 10 Petani Milenial

Asrul | Minggu, 21/11/2021 20:03 WIB
Magang ke Jepang, Kementan Kirim 10 Petani Milenial Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi pada acara Inagurasi Young Farm Leaders Training Program in Japang, Minggu 21 November 2021 (Foto: Ist)

Katakini.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), akan memberangkatkan 10 petani milenial dari 5 provinsi untuk mengikuti pelatihan magang di Jepang.

"Kalian ke Jepang harus belajar seluruh yang terkait dengan pembangunan pertanian di Jepang. Kalian harus menjadi petani dan pengusaha yang handal," kata Kepala BPSDMP, Dedi Nursyamsi pada Inagurasi Young Farmer Leader Training, Program in Japang, Minggu (21/11).

Karena itu, Dedi meminta kepada peserta yang terpilih tersebut, agar selama di Jepang harus betul-betul memahami seluk-beluk bagaimana bisnis pertanian agribisnis dari hulu hingga hilir.

Bukan hanya di on farm, Dedi juga meminta agar fokus pada upstream. Bagaimana menyediakan logistik pertanian dan mempersiapkan sarana prasarana pertanian, seperti pupuk, alat mesin pertanian, dan modal.

"Setelah itu, perhatikan secara seksama bagaimana menggerakkan alat mesin pertanian untuk memulai mengolah tanah, bagaimana pengaturan air irigasinya, bagaimana pengaturan olah tanahnya dan mempersiapkan pemupukan," kata Dedi.

 

Dedi bepesan kepada 10 peserta magan setelah tiba di Negeri Matahari Terbit itu agar segera beradaptasi terdapat iklim. "Jadi, kuncinya siapkan pakaian dan jangan lupa untuk melawan dinginnya iklim yang ada di Jepang dengan makan yang banyak," pesan dia.

Kalau begitu, lanjut Dedi, kalian (para peserta magang) juga harus beradaptasi dengan makanan. "Makanan Jepang itu enak-enak, dan tentu sehat. Yang namanya sayur-sayuran memang sangat diperhatikan," kata Dedi.

Dedi juga berpesan kepada peserta magang agar berkawan sebanyak-banyaknya dengan orang Jepang. "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya kita harus mengikuti adat istiadat orang Jepang," kata Dedi.

Lebih detail Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP, Leli Nuryati menjelaskan, sebanyak 10 petani milenial yang diberangkatkan tersebut, masing-masing 2 orang dari Jawa Barat, 3 orang dari Jawa Timur, 2 orang Sumatera Selatan, 2 Lampung, dan 1 orang dari Sumatera Utara.

Sebelum diberangkatkan, kata dia, peserta terlebih dahulu mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) pemantapan selama 21 hari dengan materi bahasa dan budaya Jepang, mental disiplin, dan agribisnis modern di Balai Besar Pertanian Lembang, Jawa Barat.

Di Jepang, 10 orang peserta akan belajar agribisnis dari hulu ke hilir selama 11 bulan, berangkat pada 22 November 2021. Pemberangkatan selanjutnya dijadwalkan pada akhir Desember 2021 sebanyak 21 orang.

"Tujuan pelatihan yang akan dilaksanakan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda petani di bidang pertanian," kata Leli.

Karena itu, Leli mengatakan, peserta yang sudah kembali dari Jepang harus dan wajib menjadi petani andalan di daerahnya dan bisa menghasilkan produk yang berorientasi ekspor atau pelaku ekspor itu sendiri.

"Sekambalinya dari Jepang mereka harus dan wajib menjadi petani andalan di daerahnya masing-masing dan menghasilkan produk pertanian dan menjadi penerus pembangunan pertanian di Indonsia," ujarnya.

Sebagai informasi, sejak tahun 1984 Kementerian Pertanian telah melaksanakan Peningkatan Kapasitas Pemuda Tani di Bidang Pertanian melalui Program Pelatihan dan Magang ke Jepang. Saat ini sudah ada 1384 peserta yang dikirimkan.

FOLLOW US