katakini.com - Belasan tentara Armenia tewas dan ditangkap dalam sebuah kerusuhan yang terjadi di perbatasan Azerbaijan. Armenia mengklaim dua kombatannya hilang. Sementara Azerbaijan mengaku dua tentaranya terluka dalam pertempuran itu.

Dikutip dari BBC pada Rabu (17/11), 6 ribu nyawa hilang dalam perang tahun lalu atas wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Ketegangan tetap ada sejak konflik berakhir dengan kesepakatan damai yang ditengahi oleh Rusia.

Pada Selasa (16/11), Armenia meminta Rusia untuk membantu mempertahankan kedaulatan teritorialnya terhadap Azerbaijan.

Negara itu menyalahkan pasukan Azerbaijan atas pecahnya pertempuran terbaru, dan mengatakan 12 tentara telah ditangkap. Kepala Komite Hubungan Luar Negeri Eduard Aghajanyan, mengatakan sebanyak 15 tentara mungkin tewas.

Azerbaijan mengatakan pasukannya telah menanggapi serangan Armenia terhadap posisinya. Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyebut Armenia "meluncurkan operasi militer mendadak", untuk mengambil posisi yang lebih menguntungkan di daerah-daerah di perbatasan timurnya dengan Azerbaijan.

Namun menurut Kementerian Luar Negeri Armenia, pasukan Azerbaijan menyerang perbatasan timur sebagai bagian dari kebijakan yang dimulai pada Mei lalu, dengan tujuan menyusup ke dua wilayah Armenia, Syunik di tenggara dan Gegharkunik di timur.

Kementerian pertahanan Armenia mengatakan situasi di perbatasan timur tetap "sangat tegang".

Pemerintah Armenia di Yerevan telah meminta Rusia dan komunitas internasional lainnya untuk membantu mengamankan penarikan pasukan Azerbaijan.