• News

Rusia Pasok Rudal S-400 ke India di Tengah Ancaman Sanksi AS

Akhyar Zein | Minggu, 14/11/2021 21:05 WIB
Rusia Pasok Rudal S-400 ke India di Tengah Ancaman Sanksi AS Radar dan software rudal S-400 Triumph telah disempurnakan sehingga dapat menghancurkan 36 target secara bersamaan. Radar panorama 91N6E dapat mendeteksi target sejauh 600 km dengan perlindungan anti jamming. Radar 92N6 merupakan radar multi fungsi yang mampu mendeteksi 100 target dengan jangkauan 400 km. (foto: Sputnik/tempo.co)

Katakini.com,- Rusia telah mulai memasok sistem pertahanan udara S-400 ke India, seorang pejabat Rusia mengkonfirmasi pada hari Minggu.

Pengiriman berjalan sesuai jadwal, kata Dmitry Shugayev, kepala Layanan Federal Kerjasama Militer-Teknis Rusia, kepada kantor berita Rusia.

“Pengiriman pertama sudah dimulai,” kata Shugayev di pameran dagang kedirgantaraan di Dubai, kantor berita Interfax melaporkan.

India akan memiliki unit pertama sistem pertahanan pada akhir tahun ini, menurut pejabat tersebut.

Perkembangan itu terjadi menjelang kunjungan Presiden Vladimir Putin yang diharapkan ke India bulan depan.

Moskow dan New Delhi menandatangani kesepakatan senilai $5,5 miliar untuk sistem S-400 pada 2018, sebuah langkah yang membuka kemungkinan sanksi AS bagi India.

Washington telah lama berusaha mencegah negara-negara membeli peralatan militer dari Rusia, mengancam mereka dengan tindakan hukuman di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA).

India melanjutkan kesepakatan itu meskipun ada peringatan Washington bahwa pengabaian dari CAATSA tidak mungkin, mempertimbangkan bahwa ia memiliki hubungan strategis dengan Rusia dan AS.

Lloyd Austin, menteri pertahanan AS, menegaskan kembali selama kunjungannya bulan Maret ke India bahwa semua sekutu dan mitra AS harus menghindari perangkat keras Rusia dan “menghindari segala bentuk akuisisi yang akan memicu sanksi.”

Turki juga menghadapi sanksi AS tahun lalu karena membeli sistem S-400 dan dikeluarkan dari program F-35 Washington pada 2019.

AS mengklaim sistem Rusia adalah risiko keamanan bagi NATO, tetapi Turki mempertahankannya tidak akan menimbulkan ancaman karena tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem aliansi.

Ankara menolak tindakan AS, yang menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) negara itu, sebagai "serangan terang-terangan" terhadap kedaulatan Turki dan menepis kekhawatiran tentang kemungkinan dampaknya terhadap sektor pertahanannya.(AA)

FOLLOW US