• News

Sejarah Baru di AS, Umat Islam Kuasai Dewan Kota Michigan

Yahya Sukamdani | Jum'at, 12/11/2021 05:07 WIB
Sejarah Baru di AS, Umat Islam Kuasai Dewan Kota Michigan The Muslim House, berfungsi juga untuk masjid dan tempat berkumpul komunitas Muslim di Flint, Michigan, Amerika Serikat (AS). Foto: Republika.co.id

Katakini.com - Dalam sejarah di Amerika Serikat (AS), ini baru pertama kalinya Muslim menguasai Dewan Kota di Negara Bagian Michigan. Kota Hamtramck di Michigan menjadi kota yang pertama di AS yang memilih dewan kota yang seluruhnya Muslim.

Hal itu mencerminkan pemandangan yang lebih beragam secara ras dalam pemerintahan lokal di AS. Dalam pemilihan lokal pekan lalu, tiga kandidat yakni Khalil Refai, Amanda Jaczkowski, dan Adam Albarmaki memenangkan pemilihan Dewan Kota di Hamtramck.

Mereka akan bergabung dengan tiga anggota dewan kota saat ini. Keenam anggota dewan kota ini seluruhnya merupakan Muslim.

Hamtramck, bagian dari wilayah Detroit yang lebih besar, juga memilih wali kota Muslim pertamanya, Amer Ghalib, untuk melengkapi pemerintahan kota.

Muslim Public Affairs Counsel, sebuah organisasi advokasi Muslim dan kebijakan publik nasional Amerika, mengatakan itu adalah kota pertama dan satu-satunya yang mereka ketahui yang memiliki penasihat dan wali kota Muslim semua.

The Detroit Free Press melaporkan, anggota dewan yang baru terpilih akan memulai masa jabatan mereka pada Januari mendatang. Para anggota dewan itu mengatakan agama tidak akan menjadi faktor dalam cara mereka memerintah.

"Penting untuk diingat meskipun kami semua Muslim, kami dipilih melalui proses yang ditetapkan Amerika Serikat, Michigan, Wayne County, dan Hamtramck. Kami semua akan mengambil sumpah untuk melindungi Konstitusi Amerika Serikat, dan itu termasuk konsep pemisahan gereja dan negara," kata Jaczkowski kepada Free Press, dilansir di NBC News, Kamis (11/11/2021).

Kandidat lainnya, Albarmaki, mengatakan ia berutang kepada masyarakat Hamtramck dan kesetiaannya kepada mereka akan tetap utuh. "Jangan keliru, saya tidak mewakili kepentingan kelompok tertentu di atas yang lain. Saya akan bekerja dengan tekun untuk memastikan kepentingan terbaik warga Hamtramck tercapai," kata Albarmaki.

Menurut data sensus, sekitar setengah dari hampir 29 ribu penduduk kota itu diperkirakan beragama Islam, dengan banyak dari etnis Arab dan Asia Selatan.

Manajer program kebijakan di Dewan Urusan Publik Muslim atau MPAC, M. Baqir Mohie El-Deen, yang juga penduduk asli Michigan, mengatakan kota ini awalnya merupakan pusat imigran Amerika Polandia dan kemudian menjadi surga bagi imigran lain juga. Menurut Free Press, lima dari anggota dewan kota Hamtramck itu adalah imigran dan satu adalah mualaf.

"Dewan Kota ini benar-benar mewakili semua elemen sejarah Hamtramck, apakah mereka keturunan Arab, Asia Selatan, atau Eropa," kata Mohie El-Deen.

Muslim Amerika juga terpilih untuk kursi wali kota untuk pertama kalinya di Dearborn dan Dearborn Heights. Chief Operating Officer MPAC Rummi Khan mengatakan kemenangan ini menunjukkan tren kepemimpinan yang lebih mencerminkan komunitasnya.

"Pada dasarnya, representasi adalah landasan bagi model politik Amerika, jadi sangat penting komunitas diatur oleh badan-badan yang mencerminkan pengalaman mereka," ujar Khan.

Khan menambahkan, banyak populasi imigran yang datang ke komunitas ini melarikan diri dari lingkungan yang tidak mendukung proses sipil, dan sekarang banyak dari anak-anak mereka menggunakan hak yang tidak mereka miliki. Menurut laporan 2020 dari Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan Jetpac, sebuah organisasi nirlaba yang melatih Muslim Amerika untuk mencalonkan diri sebagai pejabat publik, 110 kandidat berada di surat suara pemilihan umum 2020 di 24 negara bagian dan Washington, DC.

Angka itu merupakan jumlah tertinggi sejak organisasi ini mulai memetakan kemajuan elektoral para politikus yang mengidentifikasi diri sebagai Muslim. Partisipasi warga sipil oleh pemilih Muslim juga terus meningkat dalam beberapa siklus pemilu terakhir.

Sebuah jajak pendapat oleh Institute for Social Policy and Understanding menunjukkan 78 persen pemilih Muslim yang memenuhi syarat di Amerika Serikat terdaftar untuk memilih tahun ini, dibandingkan dengan hanya 60 persen yang terdaftar pada 2016. Seorang profesor ilmu politik dan kebijakan publik di Brown University James Morone mengatakan pemilihan wali kota Muslim dan Dewan Kota yang semuanya Muslim, secara paradoks, adalah dua hal yang berlawanan.

Menurutnya, hal itu terobosan nyata yang menandakan perubahan besar di masa depan. Pada saat yang sama, salah satu cerita tertua di Amerika.

"Dewan Kota mencerminkan realitas agama baru dan realitas rasial beragam yang semakin menandai kota-kota kita. Tetapi, di negara imigran, itu juga cerita yang sangat lama: sejarah Amerika adalah tentang kelompok agama dan etnis baru yang berimigrasi, ketakutan yang mencolok di beberapa tempat, dan kemudian mengatasi rasa takut itu dan pindah ke posisi kepemimpinan," kata Morone seperti dilansir Republika.co.id.

Kandidat yang beragam di luar Michigan juga meraih kemenangan. Orang Asia-Amerika meraih kemenangan wali kota di tiga kota besar, yakni Boston, Cincinnati, dan Seattle. Sementara New York memilih lima orang Asia-Amerika ke Dewan Kotanya, termasuk wanita Muslim pertamanya, Shahana Hanif.

"Ini adalah langkah luar biasa menuju janji pemerintahan untuk rakyat, dari rakyat dan oleh rakyat untuk semua orang Amerika. Itu termasuk kita sebagai Muslim Amerika," kata Mohie El-Deen dari MPAC.

FOLLOW US