• News

Melalui Pesawat Tak Berawak, AS Bunuh Pemimpin Senior Al-Qaeda di Suriah

Asrul | Sabtu, 23/10/2021 08:42 WIB
Melalui Pesawat Tak Berawak, AS Bunuh Pemimpin Senior Al-Qaeda di Suriah Sebuah gambar yang diambil selama tur yang diselenggarakan oleh Kementerian Informasi Suriah menunjukkan bendera Suriah di atas bangunan yang rusak di distrik Daraa al-Balad di kota selatan Suriah Daraa pada 12 September 2021. (Foto: AFP/LOUAI BESHARA)

Katakini.com - Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengumumkan menggunakan pesawat tak berawak Predator untuk membunuh Abdul Hamid al-Matar, yang digambarkan sebagai pemimpin senior Al-Qaeda, di barat laut Suriah.

Militer AS mengklaim tidak ada warga sipil yang terluka dalam serangan itu.

"Kami tidak memiliki indikasi korban sipil akibat serangan yang dilakukan menggunakan pesawat MQ-9," kata juru bicara CENTCOM Mayor John Rigsbee dalam sebuah pernyataan pada Jumat (22/10) malam, dikutip dari RT, Sabtu (23/10)

Meskipun Rigsbee menempatkan serangan di barat laut Suriah, CENTCOM menyebut Suluk, kota di utara, dekat perbatasan dengan Turki, sebagai lokasi serangan. Suluk berada di daerah yang dikuasai oleh militan yang didukung Turki.

"Penghapusan al-Matar akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil yang tidak bersalah," klaim CENTCOM.

Menurut militer AS, Al-Qaeda menggunakan Suriah sebagai tempat yang aman untuk membangun kembali, berkoordinasi dengan afiliasi eksternal, dan merencanakan operasi eksternal, dan menggunakan Suriah sebagai basis untuk ancaman yang menjangkau Suriah, Irak, dan sekitarnya.

Suluk, seperti daerah lain di mana Al-Qaeda diketahui beroperasi di Suriah, tidak berada di bawah kendali Damaskus. Daerah tersebut dikendalikan oleh militan yang secara historis didukung oleh AS dan sekutunya, seperti anggota NATO Turki.

Awal bulan ini, CENTCOM mengatakan serangan pesawat tak berawak lain menewaskan pemimpin Al-Qaeda Salim Abu-Ahmad di bentangan jalan raya di provinsi Idlib, juga dikendalikan oleh militan anti-pemerintah.

Di Idlib itulah pasukan komando AS melacak dan membunuh “khalifah” yang memproklamirkan diri sebagai Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi, pada Oktober 2019 – hampir setahun setelah semua wilayah yang diklaim ISIS dinyatakan dibebaskan.

FOLLOW US