• News

MUI dan Kominfo Dorong Strategi Inovasi Pembelajaran Era Pandemi

Yahya Sukamdani | Rabu, 20/10/2021 09:45 WIB
MUI dan Kominfo Dorong Strategi Inovasi Pembelajaran Era Pandemi Webinar Strategi dan Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Kementerian Kominfo. Foto: tangkapanlayar.

Katakini.com – Pandemi Covid-19 berdampak pada proses belajar mengajar, baik bagi siswa maupun pendidik, seperti mulai dari terbatasnya infrastruktur, keterbatasan gawai serta tantangan psikologis yang dapat melanda siswa, pendidik maupun juga orang tua di masa pandemi.

“Dunia pendidikan tidak hanya menghadapi tantangan dalam hal teknologi tetapi juga bagaimana caranya agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berjalan serta tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Ketua MUI Kalimantan Barat, KH. HM. Basri HAR, saat membuka webinar “Strategi dan Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19” yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) den dengan Kementerian Kominfo, kemarin.

Basri berharap, pendidik harus mampu memberikan pemahaman terhadap pelajar bahwa belajar di rumah adalah salah satu ikhtiar untuk mencegah penularan Covid-19.

SekretarisJenderal MUI, AmirsyahTambunan menjelaskan peran MUI dalam penanggulangan Covid-19 khususnya fatwa-fatwa yang dikeluarkan MUI terkait penyelenggaraan ibadah saat terjadinya Covid-19. Disampaikan Amirsyah bahwa MUI turuntangan di hampir semua kegiatan terkait pandemi Covid-19 ini, mulai dari pembagian sembako, penyembelihan hewan kurban, hingga membimbing petugas medis dalam pengurusan jenazah, semua ada fatwanya.

“Majelis Ulama juga mengeluarkan fatwa kepada petugas medis dimana di tengah kesibukannya diberikan rukhsah untuk bertayamum termasuk juga untu kshalat jamak qasar”, kata Amirsyah

Namun menurut Amirsyah fatwa saja belum cukup, karena MUI juga harus mensosialisasikan melalui pendidikan baik lewat daring maupun luring, dan penyampaian sosialisasi ini banyak mendapatkan hambatan dengan maraknya hoax yang beredar dan berita-berita tidak benar yang menyudutkan MUI.

Dalam paparannya, Sub Koordinator Media Online Kominfo, Annisaa Bonita PP menyampaikan bahwa sejak tahun 2018 Kemkominfo mempunyai program Digital Talent Scholarship yaitu program untuk menyediakan talenta-talenta digital di Indonesia, dan mulai tahun ini (2021) sudah bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk memberikan pelatihan digital kepada penyuluh agama dibawah naungan Kementerian Agama dan juga ada pengembangan talenta digital untuk guru serta tenaga pendidik dan pengelola pesantren.

Annisaa juga menyampaikan peserta program selalu spesifik, artinya bila bekerjasama dengan MUI maka pesertanya dari MUI dan tema-tema pelatihan yang diberikan memang khusus dibuat sesuai dengan kebutuhan dan setelah selesai pelatihan akan diberikan sertifikat.

“Sertifikat yang kami berikan itu akan sangat berguna di kemudian hari untuk melamar pekerjaan ataupun untuk menjadi trainer digital marketing,” tutur Annisaa.

Sedangkan Wakil Sekjen MUI, Muhammad Ziyad memaparkan bahwa pelaksanaan proses pendidikan tentunya memerlukan sinergi, apalagi dalam situasi new normal hal ini sangat diperlukan.  Peran keluarga sebagai pendidik utama adalah sangat penting dalam mendidik anak.

“Dengan pembelajaran daring, maka pendidikan dalam keluarga mempunyai peran penting, dan juga pendidikan sekolah, guru dan masyarakat harus bersinergi terutama dalam merubah mindset dan meningkatkan skill orang tua agar dapat mendampingi anak dalam pembelajaran menjadi lebihbaik,” ungkap Muhammad Ziyad.

Di tempat yang sama, Ketua MUI Pusat, Armai Arief menjelaskan bahwa dalam strategi pembelajaran di era Covid-19, penting untuk dilakukan pemetaan masalah terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan memberikan solusi dari permasalahan tersebut satu demi satu.

“Ada dua pemetaan yang dapat kita lakukan dalam inovasi pembelajaran Covid-19 yaitu belajar dari rumah dan inovasi model pembelajaran blended learning,” ujar Armai.

Perkembangan teknologi yang sangat masif setidaknya menunjukkan bahwa dunia pendidikan telah memasuki era 4.0 yang kedepannya akan mengalami perkembangan menjadi 5.0.

Perkembangan teknologi sekarang bukan berarti menjadi tonggak akhir perjalanan tetapi akan terus bertransformasi menunjukkan inovasi sebagai wujud dari adanya pergerakan dalam berbagai sektor salah satunya pendidikan.

FOLLOW US