• News

Anggaran "Matching Fund" Kemdikbudristek Naik Rp1,5 T Tahun Depan

Asrul | Minggu, 17/10/2021 13:21 WIB
Anggaran "Matching Fund" Kemdikbudristek Naik Rp1,5 T Tahun Depan Sekretaris Ditjen Diktiristek, Paristiyanti Nurwardani (Foto: Muti/Jurnas.com)

Katakini.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah menyiapkan penambahan anggaran untuk program Matching Fund tahun depan.

Sekretaris Ditjen Diktiristek, Paristiyanti Nurwardani menyebut dari anggaran Rp250 miliar tahun ini, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim akan menaikkan anggaran Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) itu menjadi Rp1,5 triliun pada 2022 mendatang.

"Matching fund yang disiapkan pada 2021 sebanyak Rp250 miliar, yang sekarang diminati oleh lebih dari 1.200 industri. Dan industri sudah siap sharing sebesar Rp1,4 triliun," kata Paris kepada awak media dalam kegiatan `Sosialisasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dan Kedaireka` pada Kamis (14/10) lalu.

"Karena ini dilakukan dengan sangat baik oleh dunia usaha dan dunia industri untuk bekerja terus dengan Ditjen Diktiristek, maka baru dua hari lalu Mas Menteri menyetujui untuk kegiatan matching fund 2022 kita akan danai Rp1,5 triliun," sambung Paris.

Program Matching Fund merupakan kesempatan bagi perguruan tinggi untuk mendapatkan pendanaan, jika berhasil melakukan kolaborasi dan kemitraan dengan industri, dan membangun inovasi yang berdampak bagi masyarakat luas.

Kenaikan anggaran itu, lanjut Paris, merupakan hasil komunikasi intensif Mendikbudristek dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang didukung oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Kami mohon kepada insan dikti yang dapat program Matching Fund, buktikan bahwa bapak/ibu melakukan pengembangan ekosistem kerja sama yang baru dan profitable," jelas Paris.

Matching Fund bukan satu-satunya program yang mengalami kenaikan anggaran tahun depan. Paris menuturkan, angagran program PKKM lainnya, Competitive Fund juga akan ditambah oleh Mendikbudristek.

Tahun ini, program yang bertujuan mendorong perguruan tinggi melakukan akselerasi mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) itu, dibiayai sebanyak Rp500 miliar. Tahun depan, angkanya meningkat hingga Rp2,1 triliun.

"Kemungkinan besar akan diberikan berbagai macam akselerasi untuk implementasi Kampus Mengajar dan program magang, serta studi banding bersertifikat khusus dengan dunia digital," papar Paris.

Terdapat delapan IKU yang harus dicapai untuk mendapatkan insentif dari Kemdikbudristek. Delapan IKU tersebut ialah: Lulusan Mendapatkan Pekerjaan yang Layak; Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus; Dosen Berkegiatan di Luar Kampus; Praktisi Pengajar di Kampus; Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat; Program Studi Bekerja sama dengan Mitra Kelas Dunia; Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif; dan Program Studi Berstandar Internasional.

FOLLOW US