• News

PM Jepang Fumio Kishida Desak Korsel untuk Segera Menyelesaikan Hubungan dengan Jepang

Ariyan Rastya | Minggu, 10/10/2021 02:05 WIB
PM Jepang Fumio Kishida Desak Korsel untuk Segera Menyelesaikan Hubungan dengan Jepang Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan pidato kebijakan pertamanya di majelis rendah parlemen hari Jumat di Tokyo. (Foto: Korea Herald)

SEOUL - Perdana Menteri baru Jepang Fumio Kishida mendesak Korea Selatan untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menyelesaikan hubungan bilateral yang tegang antara kedua negara,

Kishida kemungkinan akan mempertahankan sikap garis keras yang sama terhadap Seoul seperti pendahulunya Yoshihide Suga. 

Dalam pidato pertamanya sebagai Perdana Menteri, Kishida secara singkat menyebut Korea Selatan, dengan mengatakan Tokyo akan mempertahankan "sikap koheren" terhadap Seoul, yang menunjukkan bahwa tidak ada terobosan langsung yang terlihat. 

Kedua negara tersebut terperosok dalam pertikaian berkepanjangan atas sengketa teritorial dan sejarah yang berasal dari pemerintahan kolonial Jepang 1910-1945 di Semenanjung Korea. 

Dikutip dari Korea Hetrald, hubungan mereka semakin memburuk pada tahun 2018, ketika Mahkamah Agung Korea Selatan memutuskan bahwa perusahaan Jepang harus memberi kompensasi kepada sekelompok korban Korea Selatan yang dipaksa bekerja di pabrik mereka selama Perang Dunia II.

Pada tahun 2019 Jepang membalas tindakan Korsel dengan memberlakukan kontrol ekspor pada bahan kimia yang penting bagi industri semikonduktor Korea dan belum sepenuhnya mencabutnya. 

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Jepang pada bulan Mei, tetapi Tokyo tidak menunjukkan sikap kooperatifnya.

Mengenai masalah Korea Utara, Kishida mengatakan pengembangan rudal nuklirnya tidak dapat ditoleransi, tetapi Jepang berusaha untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan Pyongyang dengan menyelesaikan “masa lalu yang menyedihkan.” 

Kishida juga mengulangi seruannya sebelumnya bahwa dia bersedia bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un “tatap muka” dan “tanpa prasyarat” untuk membahas masalah yang tertunda.

FOLLOW US