• News

Dituding Menyebar Hoax saat Pemilu, Walikota Seoul Oh Se-hoon dipanggil Kejaksaan Pusat

Ariyan Rastya | Sabtu, 02/10/2021 13:20 WIB
Dituding Menyebar Hoax saat Pemilu, Walikota Seoul Oh Se-hoon dipanggil Kejaksaan Pusat Walikota Seoul Oh Se-hoon berbicara kepada seorang reporter di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul di Seoul selatan pada 2 Oktober 2021, sebelum ditanyai oleh jaksa tentang tuduhan pelanggaran undang-undang pemilihannya. (Foto: Korea Herald)

SEOUL - Walikota Seoul Oh Se-hoon dipanggil oleh jaksa pada hari Sabtu 2/10/2021 untuk dimintai keterangan tentang tuduhan telah memberikan peryataan palsu selama kampanye pemilihan walikota pada bulan April.

"Saya sangat menyesal kepada orang-orang karena diselidiki seperti ini. Saya akan membuat pernyataan dengan percaya diri dan menunggu hasilnya," kata Oh kepada wartawan sebelum memasuki kantor kejaksaan.`

Dalam Pemilihan Walikota 7 April lalu, Oh berafiliasi dengan oposisi utama People Power Party dan berhasil menang telak melawan kandidat Partai Demokrat yang berkuasa.

Oh mengatakan bahwa kasus Pi-City tidak ada hubungannya dengan masa jabatan walikota sebelumnya, hal itu disampaikannya dalam acara Debat sebelum diadakan Pemilihan Umum.

Namun beberapa kelompok aktivis mengajukan pengaduan ke polisi yang menuduh Oh berbohong tentang dugaan keterlibatannya dalam proyek yang melanggar undang-undang pemilu.

Polisi telah melakukan penyelidikan ekstensif terhadap keaslian pernyataan Oh sebelum mentransfer kasus ini ke kejaksaan pada 24 September.

Polisi menduga Oh terlibat dalam persetujuan proyek Pi-City, karena perencanaan kota yang relevan dan pertimbangan konstruksi disahkan selama masa jabatan walikota sebelumnya.

Oh tiba di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul sekitar pukul 10 pagi sebelum diadili sebagai tersangka tentang pernyataannya tentang proyek pembangunan yang dilanda skandal bernama Pi-City di Seoul selatan.

Dikutip dari Korea Herald, Proyek Pi-City telah disetujui oleh pemerintah Seoul pada tahun 2009 untuk membangun kompleks logistik dan fasilitas ritel dan bisnis di atas lahan seluas 99.000 meter persegi di Yangjae-dong, Seoul selatan, tetapi akhirnya dihentikan setelah dinodai oleh berbagai tuduhan. penyimpangan.

FOLLOW US