Rumput Laut Tanpa Bahan Kimia dari NTT untuk Dunia

| Sabtu, 02/10/2021 08:25 WIB
 Rumput Laut Tanpa Bahan Kimia dari NTT untuk Dunia Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melihat langsung proses pengeringan rumput laut saat berkunjung ke pabrik pengolahan rumput laut CV. Agar Kembang di Dusun Amdoke, Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan Kabupaten Kupang.

katakini.com--Pengeringan rumput laut tanpa menggunakan bahan kimia ke depannya, hasil olahan dapat menjadi produk yang membanggakan Nusa Tenggara Timur di mata nasional dan internasional karena merupakan produk yang ramah terhadap lingkungan.

Apresiasi ini diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam kunjungannya ke pabrik pengolahan rumput laut CV. Agar Kembang di Dusun Amdoke, Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan.

Kunjungan tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja Gubernur NTT, VBL di Semau, Kabupaten Kupang, setelah menyerahkan sertifikat tanah kepada masyarakat di Desa Naikean, Kecamatan Semau Selatan, Jumat (1/10/2021).

VBL mengapresiasi langkah cerdas ini dan mendukung pengolahan rumput laut di pabrik tersebut agar kedepannya dapat memproduksi Produk jadi dari rumput laut sehingga NTT tidak hanya mengirimkan bahan mentah ke luar daerah.

"Ini merupakan sebuah langkah maju dan sebagai Gubernur kami akan memberikan bantuan agar pabrik ini dapat berjalan dengan baik serta kita mendorong para petani rumput laut agar dapat mensuplai kebutuhan bahan baku di pabrik ini dan dapat kita lanjutkan ke industri-industri lain sehingga diharapkan," katanya.

Ia berharap ke depan, NTT tidak hanya mengirim rumput laut dalam bentuk bahan mentah tetapi rumput laut yang sudah menjadi produk seperti kosmetik dan bahan pangan dapat diproduksi sendiri.

"Segala hal yang berkaitan dengan perijinan, agar segera disampaikan ke Provinsi untuk di proses secepatnya dan perijinan yang berhubungan dengan Pemerintah Pusat, juga segera diajukan untuk kita kawal prosesnya hingga izin tersebut ditetapkan," tegas Viktor

Pendiri CV. Agar Kembang, Made menyampaikan komitmennya bukan saja berinvestasi di Semau untuk mendapatkan keuntungan, tetapi turut serta mensejahterakan masyarakat yang ada di Semau.

"Sejak tahun 2001 saya masuk Semau, dan perusahan kami baru berjalan selama 4 bulan di Pulau Semau dan mempunyai karyawan sebanyak 40 orang yang berasal dari sekitaran pabrik rumput laut. Bahan dasar rumput laut di dapat dari petani rumput laut yang ada di Pulau Semau," ujarnya

"Model pengeringan yang kami lakukan tanpa menggunakan bahan kimia dan hanya satu di dunia, hasilnya dalam bentuk produk Green Lable , selanjutnya kami membutuhkan ijin konsesi dari kementrian untuk peningkatan produksi," sambung Made. (sp/biroadpim/setdantt)

 

FOLLOW US