• News

IOJI: China Punya Kepentingan Strategis di Laut Cina Selatan

Yahya Sukamdani | Sabtu, 25/09/2021 01:07 WIB
IOJI: China Punya Kepentingan Strategis di Laut Cina Selatan Kapal nelayan Tiongkok di Laut China Selatan. (Foto: The Star)

JAKARTA - Peneliti Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) Imam Prakoso mengatakan China memiliki kepentingan strategis di Laut China Selatan (LCS) atau Laut Natuna Utara.

Berdasarkan beberapa sumber yang diperoleh, kata Imam, kepentingan strategis tersebut antara lain adalah LCS memegang peranan penting sebagai jalur perdagangan Tiongkok dan pelaksanaan Maritime Silk Road dalam Belt Road Initiative (Program utama ekonomi terintegrasi China).

“Selanjutnya, LSC memiliki Sumber Daya Alam (SDA) perikanan dan cadangan migas sebanyak 160 triliun kaki kubik gas dan 12 miliar barel minyak yang sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan dan energi Tiongkok,” ungkapnya dalam Press Briefing IOJI secara virtual, Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Pada Mei 2021, IOJI disebut mendeteksi keberadaan kapal ikan China yang dikawal kapal China Coast Guard (CCG).

Namun, dikatakan intrusi kapal tersebut berada di wilayah Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE) yang overlap antara Indonesia dengan Vietnam.

“Jadi, kapal ikan China tidak masuk jauh sampai bawah batas landas kontinen (Indonesia),” ujar dia.

Kemudian, lanjutnya, beberapa sumber menyebutkan China akan memulai eksploitasi cadangan migas di LCS dalam waktu dekat.

Selain itu, secara militer LCS dianggap dapat dijadikan buffer zone (zona penyangga) apabila Amerika Serikat dan sekutu melakukan serangan di daratan China.

Buffer zone itu menahan serangan secara militer supaya tidak langsung menyasar ke daratan China,” ungkap Imam seperti dilansir antaranews.

Dampaknya, utaranya, jika terjadi pertempuran di zona penyangga maka akan sangat merugikan negara-negara yang memiliki wilayah ZEE, termasuk Indonesia di Laut Natuna Utara, sehingga akan mengganggu aktivitas ekonomi dan keamanan Indonesia.

FOLLOW US