• News

Kementan Tegaskan Data Stok 2,3 Ton Jagung Benar Adanya

Asrul | Rabu, 22/09/2021 10:06 WIB
Kementan Tegaskan Data Stok 2,3 Ton Jagung Benar Adanya Panen jagung di Bantaeng

Jakarta, katakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan data stok jagung hingga 2,3 juta ton benar adanya di lapangan. Hal itu disampaikan setelah Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi justru meragukan data stok jagung tersebut. 

Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan Moh. Ismail Wahab mengatakan, Kementan melakukan pembaruan data stok jagung secara reguler setiap minggunya. Pembaruan tersebut secara aktif dilakukan Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Data dan Informasi Pertanian.

"Badan Ketahanan Pangan melakukan survei periodik stok jagung di pengepul, gudang GPMT, dan pasar. Sedangkan Pusdatin kami secara langsung melalui mantri tani dan harmonisasi data Badan Pusat Statistik. Datanya sama," tegas Ismail di Jakarta, Rabu (22/9).

Karena itu, Ismail mengatakan Kementan siap menunjukkan lokasi gudang dan sentra yang saat ini memiliki stok jagung, bila ada pihak lain yang ingin segera membantu distribusi jagung.

"Masalahnya saat ini bukan produksi, namun distribusi jagung ke peternak yang terhambat. Kami punya data stok, silahkan tanya kami bila benar ingin menyelesaikan perkara jagung peternak mandiri," tandas Ismail.

Ismail mengakui bahwa memang ada kecenderungan pabrik pakan besar dan pengepul untuk menyimpan jagung dalam jumlah besar, mengingat adanya kekhawatiran supply jagung untuk produksi pakan terganggu, dan kondisi harga jagung pasar dunia yang juga sedang tinggi.

"Harga jagung di petani masih tinggi, karena pabrik juga masih berani membeli tinggi. Sementara harga pasar dunia naik 30%. Saya kira regulator harga jagung harus melakukan intervensi aktif. Kasian peternak mandiri kita," tambahnya.

Selanjutnya Ismail menambahkan bulan September hingga Oktober adalah masa panen jagung yang ditanam di lahan sawah. Kementan mempersilahkan bila ada yang meragukan untuk mengecek sendiri ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada Rapat kerja Komisi VI DPR pada Selasa (21/9), Lutfi meragukan kebenaran stok surplus jagung untuk pakan ternak yang disebutkan Kementan. Pasalnya, data di lapangan menunjukkan stok jagung jauh dari angka yang disebut Kementan.

"Kalau ada barangnya, sekarang kita jangan ngomong jutaan, ngomong 7 ribu saja nggak ada buat kebutuhan 1 bulan di Blitar. Nggak ada barangnya," tegas dia.

Dalam beberapa hari terakhir, harga jagung untuk pakan ternak meroket melebihi Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah Rp 4.500 per kg. Harga jagung di pasaran melebihi Rp 7.000 per kg.

Lutfi menegaskan, pihaknya sudah memprediksi soal kenaikan harga jagung dikarenakan adanya kenaikan harga komoditas lainnya, seperti kedelai. Namun berbeda dengan jagung, menurutnya meski mengalami kenaikan harga, pasokan kedelai tidak pernah mengalami kekurangan.

"Kalau benar ada barangnya, tidak mungkin hari ini loncat sampai ke Rp 6.100. Ini masalah suplai dan demand. Saya perkirakan akan jauh lebih seram lagi bulan depan karena sekarang itu masa tanam kan, paceklik," tegasnya.

FOLLOW US