• News

Pembatalan Pesanan Kapal Selam dari Perancis Memperumit Hubungan Australia-Uni Eropa

Yahya Sukamdani | Selasa, 21/09/2021 13:37 WIB
Pembatalan Pesanan Kapal Selam dari Perancis Memperumit Hubungan Australia-Uni Eropa Bendera Uni Eropa (foto EPA)

CANBERRA – Pembatalan pemesanan kapal selama dari Perancis oleh Australia dianggap  memperumit hubungan antara Australia dan Uni Eropa. Juga akan menunda kesepakatan perdagangan bebas antarmereka.

Ketua Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Bernd Lange mengatakan, keputusan Australia membatalkan kesepakatan 66 miliar dolar AS menyerang kepentingan Eropa.

Di stasiun televisi Australian Broadcasting Corp ia mengatakan semuanya akan berjalan lebih rumit.

"Sekarang muncul keraguan dan sejumlah negara anggota dapat meminta lebih banyak jaring pengaman dan lebih banyak pengaman dalam kesepakatan semacam itu, jadi saya kira dialog dan negosiasi akan memakan lebih banyak waktu," kata Lange, Selasa (21/9/2021).

Politisi dari Jerman itu mengatakan kesepakatan perdagangan bebas dengan Negeri Kanguru tidak dapat ditandatangani sampai pemilihan umum Prancis yang digelar bulan Mei mendatang. Lange mempertanyakan kemampuan Australia untuk dapat dipercaya.

"Pertanyaannya seberapa serius dan seberapa dapat dipercayanya Australia, oleh karena itu saat ini muncul diskusi mengenai bagaimana menangani kesepakatan perdagangan tapi saya kira tidak ada komitmen yang jelas untuk menghentikan negosiasi," katanya.

"Sekarang yang hilang adalah kepercayaan," tambah Lange seperti dilansir republika.co.id.

Pekan lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan aliansi baru bersama Inggris dan Australia.

Kerja sama pertahanan di Indo-Pasifik itu akan mempermudah Australia memperoleh kapal selam tenaga nuklir.

AS dan Inggris akan mengirimkan teknologi ke Australia untuk membangun delapan kapal selam tenaga nuklir.

Kesepakatan ini mengganti kapal selam konvensional yang sebelumnya dipesan dari Prancis.

Paris merespons pembatalan kesepakatan itu dengan menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra.

Senin (20/9/2021) kemarin Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan ada `krisis kepercayaan` terhadap AS.

Duta Besar Prancis untuk Australia Jean-Pierre Thebault membantah laporan media yang menyatakan Prancis melobi Uni Eropa untuk tidak menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan Australia. Perjanjian tersebut sudah dinegosiasikan sejak 2018.

Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan mengatakan ia tidak melihat ada alasan mengapa negosiasi tidak dilanjutkan.

Sementara Perdana Menteri Scott Morrison terus membantah klaim Prancis yang mengaku mereka baru tahu kesepakatan kapal selam dibatalkan satu hari sebelum diumumkan.

FOLLOW US