• Sport

Sara Mudallal, Muslimah Penggemar Olahraga Parkour

Ariyan Rastya | Sabtu, 11/09/2021 21:22 WIB
Sara Mudallal, Muslimah Penggemar Olahraga Parkour Sara Mudallal, Seorang Muslimah yang bergelut di Olahraga Parkour. Foto: CNN

LOS ANGELES - Wanita Muslim sering menjadi sasaran opini public, di mana tubuh mereka diawasi secara institusional tanpa persetujuan mereka. Namun hal itu tidak menjadi halangan bagi Sara Mudallal, seorang perempuan Muslim yang hoby olahraga Parkour dimana rata-rata dilakukan oleh Pria.

Dengan berlatih olahraga, Mudallal berharap dia dapat mendorong lebih banyak wanita untuk memasuki apa yang dia gambarkan sebagai bidang yang "didominasi laki-laki".

"Agak menakutkan bagi perempuan untuk kadang-kadang datang dan nongkrong dan hal-hal seperti itu. Tapi sekarang, baru-baru ini, lebih banyak perempuan muncul, jadi lebih nyaman bagi perempuan untuk datang dan berlatih," 26 tahun. Mudallal mengatakan kepada CNN Sport.

Di sebagian besar jams parkour yang dia hadiri di mana para praktisi parkour berkumpul dan berlatih bersama dia mengatakan bahwa dia sering menjadi satu-satunya atlet berhijab.

"Saya masih seperti satu-satunya orang yang mengenakan jilbab, tentu saja [...] kita masih memiliki jalan panjang untuk membuat wanita merasa percaya diri," katanya.

Dikutip dari CNN, Muslimah 26 Tahun tersebut dibesarkan di Los Angeles, di mana dia menjadi atlet terbaik tahun ini di sekolah menengah dan meraih gelar yang sama di sekolah menengah tiga tahun berturut-turut.

"Saya sangat berpengetahuan luas. Seperti saya bisa bermain sepak bola, saya bisa bermain bola basket, saya bisa bermain sepak bola. Saya bisa bermain tenis. Kecuali golf saya tidak tahu cara bermain golf," renungnya.

Ketika dia berusia 12 tahun, ibunya mendaftarkannya di kelas karate, di mana dia melanjutkan untuk mendapatkan sabuk hitam tingkat pertama dan kedua.

Di awal tahun 2015, Mudallal memutuskan untuk mulai mengenakan jilbab. Pada tahun yang sama, seorang teman memperkenalkannya pada parkour.

"Saya selalu suka memanjat dan melompat pada benda-benda dan tidak benar-benar tahu itu olahraga, tidak benar-benar tahu itu teknik."

Sebagai seorang pemula, Mudallal mengatakan bahwa dia diterima di komunitas parkour dan freerunning dengan tangan terbuka.

Keywords :

FOLLOW US