Jakarta, Katakini.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut pengendalian pandemi Covid-19 menjadi pengubah situasi untuk masa transisi menjadi fase endemi.
"Game changer-nya bagaimana kita bisa transisi menuju fase
endemi, dimana kita tidak khawatir lagi, karena kita tidak akan bisa mengatasinya lagi," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan
BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers daring Tim Inteljen Penanggulangan Bencana yang dipantau dari Jakarta, Jumat.
Abdul menjelaskan pemerintah telah mencanangkan pergeseran fase
pandemi menjadi
endemi, sehingga
BNPB perlu menerjemahkannya menjadi peta jalan jangka panjang.
Pengendalian
Covid-19 dilakukan dengan kepatuhan penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment), dan cakupan vaksinasi yang tinggi.
Dia mencontohkan pengendalian
Covid-19 yang dilakukan negara Israel, Inggris dan Amerika Serikat. Di negara-negara itu, cakupan vaksin
Covid-19 telah mencapai angka 60 persen, sehingga ketika angka kasus konfirmasi positif meninggi, tidak sampai membuat situasi menjadi buruk.
"Artinya ketika orang yang terpapar
Covid-19 banyak, tapi tidak ada perburukan," ujar dia.
Abdul memaparkan hingga kini, terhitung dari 3 Juli hingga 2 September, kasus aktif turun dari 12,48 persen menjadi 4,30 persen. Kemudian presentase kasus sembuh meningkat dari 84,86 persen menjadi 92,43 persen.
Sementara angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit dari 75 persen menjadi 23 persen. Namun, hingga kini angka kematian akibat
Covid-19 masih meningkat dari 2,66 persen menjadi 3,27 persen.(Antara)