Gubernur Minta Bupati/Wali Kota di NTT Kembangkan UMKM

. | Minggu, 29/08/2021 08:40 WIB
 Gubernur Minta Bupati/Wali Kota di NTT Kembangkan UMKM Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama bupati, wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota serta sekda se-NTT usai mengukuhkan Tim TPAKD Kabupaten dan Kota se-NTT di Desa Otan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang.

katakini.com--Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten dan Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi dikukuhkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Desa Otan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang, Jumat (27/8/2021).

Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di NTT ini minta para Bupati/Wali Kota, Wakil Bupati/Wakil Wali kota dan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk terus mendorong pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Saya harap, dengan dikukuhkannya tim percepatan akses keuangan daerah di seluruh kabupaten dan kota harus mulai menggerakkan UMKM untuk bertumbuh dalam akses menuju pada industri keuangan sehingga inklusi keuangan kita dapat dilakukan dengan baik," ungkap Viktor.

Ia menekankan pernyataan Presiden Joko Widodo yang telah menggarisbawahi kepada para gubernur, bupati/wali kota harus mampu mendorong agar UMKM khususnya pada sektor pertanian dapat disinergikan dengan lembaga-lembaga keuangan.

"Dengan begitu, produksinya bisa kontinuitas punya kualitas yang baik agar bisa survive dalam kondisi pandemi ini. Apa yang telah kita lakukan pada hari ini adalah melanjutkan perintah bapak presiden tersebut sebagai wujud kerja kolaboratif," jelas Viktor lagi.

Ia ingin di setiap Kabupaten dan Kota harus memiliki minimal 100 UMKM yang mandiri dan kuat serta kualitatif dan dapat dibanggakan. Selain itu, perlu dilakukan digitalisasi seluruh UMKM dan koperasi harus dijalankan dan memiliki satu kesatuan gerakan dengan pemerintah.

"Dengan cara membangun tim percepatan akses keuangan daerah inilah maka kitalah para investor. Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Sekda harus mulai memahami dan mengambil langkah-langkah tentang bagaimana birokrat interpreneur," pintanya.

Ia tak lupa meminta agar melibatkan semua OPD agar jangan bekerja sendiri-sendiri termasuk menggerakan anak-anak muda untuk mulai bangkit dan tertarik masuk pada sektor-sektor usaha.

"Produk-produk pertanian perlu kita lanjutkan di dalam pengolahan industri yang sifatnya rumah tangga dan kelompok UMKM sehingga terus berkembang menjadi keunggulan.

Menurut Viktor, NTT memiliki banyak komoditi kopi yang baik yakni di Kabupaten Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat. Karena itu, harus memiliki kedai-kedai kopi di tepi jalan mulai dari Ngada sampai Labuan Bajo dan disajikan dengan kualitas baik dan cita rasa yang khas.

"Kalau kita lihat di Kota Kupang bila sudah musim semangka maka sepanjang jalan banyak sekali orang yang jual buah semangka. Namun kita tidak melihat ada orang yang mulai menjual jus semangka ataupun produk lain yang dikembangkan dari semangka untuk kita nikmati," katanya.

"Makanya saya ingin hasil pertanian, perkebunan dan peternakan harus kita kelola menjadi industri untuk UMKM kita. Harus kita kembangkan untuk jadi industri," sambungnya.

Ia menginginkan pemerintah dan masyarakat harus menjadi marketplace dari UMKM. Para Bupati dan Wakil Bupati, Walikota serta Sekda harus turun dan cek di hotel-hotel dan restoran agar menggunakan hasil UMKM.

"Misalnya Kopi harus dari NTT jangan datangnya dari produk luar. Kita harus menjadi market dari produk kita sendiri," tegasnya.

Ia pun meminta Pemerintah Kabupaten/Kota mulai melakukan pinjaman daerah guna membiyai pembangunan di daerah masing-masing baik di bidang infrastruktur, pertanian, peternakan dan pariwisata demi mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ini tentu akan sangat bermanfaat dan semakin mendorong ekonomi kabupaten sehingga masyarakat punya kepercayaan yang tinggi oleh pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah," jelasnya.

FOLLOW US