• News

Wapres: Kemiskinan Ekstrem 10,86 Juta

Akhyar Zein | Kamis, 26/08/2021 23:20 WIB
 Wapres: Kemiskinan Ekstrem 10,86 Juta Angka kemiskinan ekstrem penduduk Indonesia saat ini mencapai 10,86 juta jiwa atau 4 persen dari total penduduk Indonesia (foto: Antara/ bisnis.com)

Jakarta, Katakini.com,- Wakil Presiden Ma`ruf Amin menyatakan angka kemiskinan ekstrem penduduk Indonesia saat ini mencapai 10,86 juta jiwa atau 4 persen dari total penduduk Indonesia.

Data kemiskinan ekstrem ini, kata Ma’ruf, mengacu pada definisi yang digunakan oleh Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dimana pendapatan sebesar 1,9 US dollar PPP (purchasing power parity) per hari.

“Dengan menggunakan definisi tersebut tahun 2021 ini tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia adalah 4 persen atau 10,86 juta,” ucap dia dalam keterangan tertulis, Kamis.

Pemerintah memberi target untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada akhir tahun 2024.

Target itu, lanjut dia, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals/SDGs.

Dia menjelaskan pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga telah melaksanakan banyak program pengentasan kemiskinan ekstrem yang terbagi dalam dua kelompok.

Dia merinci di antaranya yakni kelompok program untuk menurunkan beban pengeluaran rumah tangga miskin dan kelompok program untuk meningkatkan produktivitas masyarakat miskin.

Dia mengungkapkan pada 2021, anggaran program dan kegiatan untuk pengurangan beban pengeluaran melalui bantuan sosial dan subsidi berjumlah Rp272,12 triliun.

Ma’ruf menuturkan juga terdapat anggaran program dan kegiatan untuk pemberdayaan dan peningkatan produktivitas senilai Rp168,57 triliun.

“Sehingga alokasi anggaran keseluruhan adalah Rp440,69 triliun,” ucap dia.

Dia juga menuturkan bahwa target penanganan kemiskinan ekstrem dimulai dari tujuh provinsi di tahun ini.

Ketujuh provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Nantinya, tambah dia, di tiap-tiap provinsi dipilih lima kabupaten sebagai fokus sehingga sudah ditetapkan 35 Kabupaten yang berada pada tujuh provinsi tersebut.

"35 kabupaten/kota ini mewakili 20 persen jumlah penduduk miskin ekstrem secara nasional,” tutur Ma’ruf.(AA)

FOLLOW US