• News

Uji Praklinis Vaksin Merah Putih Tunjukkan Hasil Menjanjikan

Akhyar Zein | Kamis, 19/08/2021 20:44 WIB
Uji Praklinis Vaksin Merah Putih Tunjukkan Hasil Menjanjikan Ilustrasi (foto: iStockphoto)

Jakarta, Katakini.com,- Tim Peneliti vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga mengatakan hasil uji praklinis tahap pertama dari kandidat vaksin Covid-19 ini menunjukkan hasil menjanjikan.

Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Fedik Abdul Rantam mengatakan kandidat vaksin yang dikembangkan dengan model inaktivasi ini telah menyelesaikan uji praklinis tahap pertama pada hewan transgenik tikus.

“Uji praklinik tahap satu hasilnya baik dari segi immunogenecity dan safety juga baik, termasuk toxicity di dalamnya. Pendekatan respons imunnya juga tidak hanya humoral, tapi juga selular dan menunjukkan hasil yang menjanjikan,” jelas Fedik melalui konferensi pers virtual, Rabu.

Berdasarkan hasil tersebut, kandidat vaksin Merah Putih ini kini tengah menjalani uji praklinis tahap kedua pada hewan Macaca.

Fedi mengatakan belum bisa membeberkan hasil keseluruhan karena proses uji praklinis masih berjalan, namun dia menuturkan respons imun yang didapat dari fisik dan fisiologi Macaca tersebut menunjukkan adanya respons imun seluler dan antibodi.

“Ini menunjukkan tren yang lebih baik. Dosis yang kita berikan berarti berfungsi dan mudah-mudahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata dia.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menuturkan proses uji klinis pada manusia terhadap kandidat vaksin Covid-19 ini akan dimulai dalam waktu dekat.

BPOM menargetkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari vaksin ini dapat terbit pada semester pertama 2022 sehingga vaksin Merah Putih nantinya akan diproduksi oleh PT Biotis Pharmaceuticals.

“BPOM akan terus membantu, memfasilitasi dan mengawal pengembangan vaksin ini agar sesuai dengan aturan internasional terkait aspek keamanan, mutu, dan khasiatnya,” kata Penny.

Menurut Penny, vaksin Merah Putih juga diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di dalam negeri maupun secara global.

Universitas Airlangga (Unair) merupakan bagian dari konsorsium pengembangan vaksin dalam negeri yang diberi nama vaksin Merah Putih.

Selain Unair, terdapat lima kandidat vaksin Covid-19 lainnya yang juga tengah dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada.

Indonesia sejauh ini masih bergantung pada vaksin impor untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi 208,26 juta penduduk.

Sebanyak 195 juta dosis vaksin Covid-19 dari merk Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Sinopharm telah tiba di Indonesia sejauh ini dari total kebutuhan 426 juta dosis.(AA)


FOLLOW US