Jenewa, katakini.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, data saat ini tidak menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 dosis ke-3 atau booster belum diperlukan diperlukan.

WHO menambahkan bahwa orang-orang yang paling rentan di seluruh dunia harus divaksinasi sepenuhnya sebelum negara-negara berpenghasilan tinggi menyebarkannya (booster vaksin, Red).

Komentar itu muncul tepat sebelum pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya berencana membuat vaksin booster tersedia secara luas untuk semua orang Amerika mulai 20 September ketika infeksi dari varian Delta dari virus corona meningkat.

 "Kami yakin dengan jelas bahwa data hari ini tidak menunjukkan bahwa booster diperlukan," kata Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, saat ditanya tentang perlunya booster untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit, pada konferensi pers Jenewa, Rabu (18/9).

"Diperlukan penelitian lebih lanjut," tambahnya.

Penasihat senior WHO Bruce Aylward, mengacu pada suntikan booster yang diberikan di negara-negara berpenghasilan tinggi, mengatakan kepada wartawan: "Ada cukup vaksin di seluruh dunia, tetapi vaksin itu tidak dikirim ke tempat yang tepat dalam urutan yang benar."

Dua dosis harus diberikan kepada yang paling rentan di seluruh dunia sebelum booster diberikan kepada mereka yang divaksinasi penuh, katanya, menambahkan: "Kami masih sangat jauh dari itu." (Reuters)