• News

Sudah 8 Bulan 13 AKP Warga Indonesia Terlantar di Somalia

Akhyar Zein | Selasa, 17/08/2021 06:20 WIB
Sudah 8 Bulan 13 AKP Warga Indonesia Terlantar di Somalia Ilustrasi. Kegaiatan awak kapal perikanan (foto: rri.co.id)

Katakini.com,- Lembaga Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia melalui Fishers Center Bitung menerima pengaduan 13 awak kapal perikanan (AKP) Indonesia yang sudah delapan bulan ini telantar di Somalia.

Koordinator Nasional DFW Indonesia Abdi Suhufan mengatakan penelantaran awak kapal perikanan Indonesia di Somalia ini telah dilaporkan kepada pemerintah Indonesia sejak 29 Juni.

"Sudah ada upaya pemerintah Indonesia namun sejauh ini belum berhasil mengevakuasi awak Indonesia yang terjebak di Somalia," kata Abdi dalam keterangan tertulis, Senin.

Menurut dia, AKP Indonesia tersebut sebelumnya bekerja di kapal ikan berbendera Tiongkok yang berbeda-beda tapi dalam satu grup usaha yaitu Liao Dong Yu.

Dia mengatakan kontrak kerja mereka satu tahun yaitu Desember 2019 sampai Desember 2020.

Dia menjelaskan setelah berakhirnya masa kontrak, pihak agen perekrut di Indonesia dan perusahaan perikanan tempat mereka bekerja di Tiongkok tidak memberikan kepastian tentang status kontrak yang sudah berakhir.

Dia pun berharap pemerintah Indonesia meminta bantuan lembaga internasional untuk mengeluarkan mereka sebab posisi awak kapal perikanan tersebut berada di lokasi yang sulit dijangkau.

“Agensi kapal Tiongkok bekerja sama dengan pihak tertentu di Somalia untuk menjaga mereka tetap terkurung pada lokasi yang terisolasi," ujar Abdi.

Dia menambahkan bahwa posisi saat ini makin sulit karena awak kapal perikanan tersebut telah terisolasi dalam kurun waktu yang cukup lama dan tanpa kepastian.

Menurut dia, mereka dalam kondisi stres, ketakutan, sakit, dan dikhawatirkan akan mengambil tindakan nekat seperti melarikan diri atau melompat ke laut.

Satu orang tewas dan satu lainnya masih hilang

Selain itu, dia juga melaporkan adanya satu jenazah dan satu orang yang masih hilang.

Adapun korban hilang dan meninggal, tambah dia, dilaporkan terjadi pada kapal ikan Tiongkok bernama Liao Dong Yu 571.

"Kecelakaan kerja yang terjadi pada Jumat 9 Juli menyebabkan korban meninggal 1 orang berinisial FM dan 1 orang hilang di laut atas inisial RS," kata Abdi.

Dia menyatakan korban awak kapal perikanan yang telantar dan hilang sebagian besar diberangkatkan oleh PT RCA yang saat ini sudah tidak beroperasi.

Dia menuturkan bahwa hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas serangkaian peristiwa dan kejadian yang menyebabkan korban awak kapal Indonesia yang meninggal, hilang, dan telantar.

“Pemerintah Indonesia perlu melakukan tindakan penyelamatan dan pemulangan 13 orang dan 1 mayat yang saat ini berada di Somalia," ujar Abdi. AA)

FOLLOW US