Jakarta, Katakini.com,- Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.

Presiden Jokowi mengatakan anggaran kesehatan tersebut setara dengan 9,4 persen dari belanja negara pada 2022 yang mencapai Rp2.708,7 triliun.

Dia menyatakan anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN.

Untuk penanganan Covid-19, Jokowi menyatakan pemerintah akan fokus dalam mengantisipasi risiko dampak penyebaran kasus, serta memperkuat testing, tracing, dan treatmen dan melanjutkan program vaksinasi.

"Kita harus bisa memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk perbaikan dan reformasi sistem kesehatan Indonesia," kata Jokowi saat menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian RUU tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.

Sementara untuk perlindungan sosial, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp427,5 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasar.

"Diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan," kata dia.

Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM, pemerintah juga menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp541,7 triliun.

"Pembangunan SDM tetap menjadi agenda prioritas kita. Indonesia harus bisa memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi," jelas Jokowi.

Sebelumnya, dalam RAPBN 2022, pemerintah merencanakan anggaran belanja negara sebesar Rp2.708,7 triliun yang meliputi, belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp770,4 triliun.(AA)