• News

Pemprov DKI Usulkan Vaksinasi Covid-19 Pengungsi dan Pencari Suaka

Akhyar Zein | Selasa, 10/08/2021 21:02 WIB
Pemprov DKI Usulkan Vaksinasi Covid-19 Pengungsi dan Pencari Suaka Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (foto: detikcom)

Jakarta, Katakini.com - Pemprov DKI  Jakarta mengusulkan agar pengungsi dan pencari suaka yang bukan merupakan warga negara Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan usulan tersebut telah disampaikan melalui surat kepada Kementerian Kesehatan.

“Ini urusan kemanusiaan, jadi kita tidak membedakan agama, suku, adat daerah mana. Jakarta melayani semua masyarakat bahkan WNA (warga negara asing) kita layani secara baik,” kata Ahmad Riza kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) telah mengajukan kepada Pemprov DKI agar para pengungsi dan pencari suaka yang berusia lanjut serta memiliki penyakit komorbid bisa mendapatkan akses vaksin Covid-19.

Pemprov DKI, melalui surat yang ditandatangani oleh Gubernur Anies Baswedan, kemudian mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar seluruh pengungsi dan pencari suaka bisa menerima vaksin Covid-19.

Hal itu menimbang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jakarta juga telah menyasar anak berusia 12 tahun ke atas, serta kebijakan pemerintah yang memungkinkan pekerja WNA di Indonesia dapat mengakses vaksin melalui program vaksinasi gotong royong.

Anies meminta agar para pencari suaka ini masuk ke dalam kategori penerima vaksin melalui program vaksinasi gratis yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan sejauh ini belum menyetujui usulan tersebut.

Juru bicara program vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah sejauh ini masih memprioritaskan warga negara Indonesia.

“Mereka (pengungsi dan pencari suaka) tidak masuk sasaran dan kita masih memprioritaskan WNI,” kata Nadia kepada Anadolu Agency.

Indonesia sendiri sejauh ini baru menyuntikkan 76,9 juta dosis vaksin dari total kebutuhan 416 juta dosis vaksin.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 51,75 juta merupakan penyuntikan dosis pertama dan 25,1 juta dosis merupakan dosis kedua.

Ini berarti baru 12,09 persen penduduk Indonesia yang telah mendapatkan dua dosis vaksin dari total target sebanyak 208,26 juta orang.(AA)


FOLLOW US