Jakarta, Katakini.com- Pemerintah Indonesia mengakui menemui kendala memenuhi target vaksinasi sebanyak 2 juta dosis per hari yang pernah diungkap Presiden Joko Widodo.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan salah satu kendala adalah ketersediaan vaksin dari negara produsen.

Menurut dia, hal itu terjadi karena keterbatasan produksi dan juga tingginya kebutuhan vaksin di dunia.

Saat ini, jelas dia, Indonesia telah mengamankan 152 juta dosis vaksin dari kebutuhan 426 juta dosis.

Siti menyatakan sisa dari kebutuhan vaksin tersebut rencananya akan tiba secara bertahap hingga Desember tahun ini.

"Memang ketersediaan vaksin dari produsen di luar negeri harus dipastikan sesuai jadwal," jelas Siti Nadia Tarmizi kepada Anadolu Agency melalui pesan singkat pada Selasa.

Kendala lainnya yang dihadapi yakni masih adanya kabupaten/kota yang lamban dalam melakukan vaksinasi.

"Ada juga yang sudah habis stoknya jadi ini perlu diatur kembali distribusinya oleh provinsi," tambah dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan 2 juta vaksinasi Covid-19 per hari mulai Agustus.

Target baru itu Joko Widodo dalam telekonferensi dengan sejumlah pemerintah daerah yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jumlah tersebut merupakan dua kali lipat dari target sebelumnya, yaitu vaksinasi 1 juta dosis per hari mulai Juli.

"Saya berharap dimulai hari ini target 1 juta vaksin untuk seluruh Indonesia betul-betul terus kita jaga sampai nantinya Juli. Nanti Agustus akan kita beri target dua kali yang ada sekarang ini," ungkap dia.

Hingga Senin, Indonesia sudah memvaksin 74,8 juta orang, sebanyak 50,6 juta baru mendapat vaksin dosis pertama dan 24,2 lainnya sudah mendapatkan vaksin penuh.

Sementara target sasaran vaksinasi ditetapkan sebanyak 208,2 juta penduduk.(AA)