• News

Pemerintah Siapkan KM Umsini untuk Isoman Masyarakat Makassar Positif Covid-19

Yahya Sukamdani | Kamis, 15/07/2021 18:15 WIB
Pemerintah Siapkan KM Umsini untuk Isoman Masyarakat Makassar Positif Covid-19 Kementerian Perhubungan memfungsikan KM Umsini milik PT Pelni untuk tempat isolasi mandiri (Isoman) masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan, yang positif terpapar Covid-19. Foto: hubla/katakini.com

Katakini.com -  Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan kapal Pelni untuk fasilitas Isolasi Mandiri (Isoman) masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan yang positif terpapar Covid-19.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo mengatakan, Kemenhub telah memberikan izin dan telah berkoordinasi kepada Pelni terkait dengan penyediaan kapal. Selanjutnya, terkait operasional isolasi dan penyediaan nakes akan dikoordinasikan oleh Pemda setempat.

"Penyediaan kapal ini merupakan tindak lanjut dari usulan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto," kata Agus di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Agus mengungkapkan, PT Pelni menyiapkan kapal penumpang KM. Umsini untuk isolasi apung yang telah tiba Rabu (14/7/2021) di Makassar. 

Kapal KM. Umsini yang saat ini tengah berhenti beroperasi sementara waktu (port stay) karena adanya PPKM Darurat, memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 1.995 unit.

Untuk pelaksanaan isolasi mandiri ini, maka digunakan maksimal 50 persen dari kapasitas total yaitu sebanyak 868 unit dengan 68 unit diantaranya untuk nakes.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), Capt Antoni Arif Priyadi menyebutkan penyediaan kapal untuk isolasi apung ini masih dalam tahap persiapan. Adapun beberapa aspek yang tengah disiapkan untuk isolasi apung ini salah satunya adalah penetapan status kapal sebagai tempat isolasi mandiri oleh Ditjen P2P Kementerian Kesehatan.

"Sedang dipersiapkan juga mengenai jangka waktu pelaksanaan, posisi kapal sandar/berlabuh," ujar Antoni.

Adapun fasilitas isolasi apung terdiri dari tempat tidur, crew kapal, alat kesehatan, APD untuk crew kapal, tenaga kesehatan, tenaga keamanan, konsumsi dan penanganan limbah medis.

"Saat ini untuk crew kapal yaitu hanya ABK inti dan proses rolling setiap dua minggu sekali," ujar Antoni.

Kapal untuk isolasi apung ini dalam posisi tidak berlayar tetapi berlabuh di sekitar Pulau Lae Lae. Lokasi tersebut dipilih guna memudahkan pihak Pemkot Makassar melakukan pengawasan dan pendistribusian logistik dan obat-obatan bagi pasien yang berada di kapal.

Sebagai informasi, rencana pemanfaatan kapal untuk isolasi mandiri bagi penderita Covid 19 juga akan dilaksanakan di Lampung. Saat ini prosesnya masih dalam tahap koordinasi dengan Gubernur Lampung dan pihak terkait lainnya.

FOLLOW US