• News

Bunuh Diri di Singapura Meningkat Pada 2020

Akhyar Zein | Jum'at, 09/07/2021 12:38 WIB
Bunuh Diri di Singapura Meningkat Pada 2020 Pesepeda melintasi jalan raya yang lengang di Singapura (foto: dw.com)

Jakarta, Katakini.com - Singapura mencatat peningkatan kasus bunuh diri sebesar 13 persen pada 2020 dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Samaritans of Singapore (SOS), terdapat 400 kasus bunuh diri pada 2019 dan jumlahnya meningkat menjadi 452 pada 2020.

SOS mencatat jumlah kasus bunuh diri pada 2020 menjadi angka tertinggi sejak 2012.

Data SOS menunjukkan kasus kematian karena bunuh diri terjadi pada seluruh kelompok usia, dengan penambahan tertinggi pada lansia berusia 60 tahun ke atas.

Terdapat 154 kasus bunuh diri pada lansia, di mana terjadi kenaikan 26 persen dibanding tahun 2019.

Meski ada peningkatan kasus, SOS mencatat ada penurunan jumlah panggilan yang diterima hotline mereka dari para lansia.

Adapun SOS telah memberikan dukungan emosional melalui hotline mereka sejak 1969.

Pada 2020, hotline SOS menerima 4.455 panggilan dari lansia dibandingkan tahun 2019 yang mencatat menerima 4.816 panggilan.

Chief Executive SOS Gasper Tan mengungkapkan pihaknya sangat khawatir bagaimana para lansia menghadapi pandemi Covid-19 yang sangat memengaruhi berbagai aspek kehidupan.

Menurut Gasper, para lansia lebih mungkin menghadapi isolasi sosial serta masalah keuangan di tengah padnemi.

“Kesulitan untuk terus-menerus beradaptasi dengan perubahan serta rasa kesepian yang berkepanjangan dapat menghancurkan,” ungkap Gasper dalam keterangan di laman SOS, dikutip Jumat.

Sejak pandemi, banyak kegiatan bagi para lansia yang kini dilakukan secara daring.

Menurut Gasper, para lansia yang memiliki kemampuan teknologi terbatas akan merasa tersesat dan tidak berdaya.

“Mengingat ketidakpastian berapa lama pandemi akan berlangsung, sangat penting bagi kita untuk terus membangun upaya dan menemukan cara baru mendukung kesehatan mental lansia,” ungkap Gasper.(AA)

FOLLOW US