• News

31 Orang Anggota Pro Demokrasi Tewas Oleh Junta Myanmar Dalam Penggerebekan

Akhyar Zein | Senin, 05/07/2021 14:44 WIB
  31 Orang Anggota Pro Demokrasi Tewas Oleh Junta Myanmar Dalam Penggerebekan Ilustrasi aksi protes untuk junta militer di Myanmar (Foto: Anadolu Agency)

Jakarta, Katakini.com - Pasukan junta menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk pejuang perlawanan lokal, di Kotapraja Depayin, Sagaing sejak penggerebekan di daerah tersebut dimulai pada Jumat lalu.

Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF) di Depayin mengungkapkan terdapat sekitar 150 tentara yang mendatangi Desa Satpyarkyin pada Jumat pagi.

Adapun PDF dibentuk pemerintah pro-demokrasi untuk melawan rezim kudeta.

Menurut PDF, pasukan junta melepaskan tembakan ketika penduduk desa dan sekitarnya mulai melarikan diri.

Kejadian itu menyebabkan bentrok antara anggota PDF dan pasukan rezim.

Berdasarkan keterangan warga Depayin, terdapat puluhan jenazah yang ditemukan pada Sabtu siang.

“Mereka yang kembali untuk mengambil jenazah melaporkan bahwa terdapat total 31 (orang),” ujar warga tersebut dikutip dari media lokal Myanmar Now, Minggu.

PDF Depayin mengungkapkan 27 orang yang tewas tersebut merupakan anggota kelompoknya.

PDF sekaligus mengeklaim terdapat empat tentara rezim yang tewas dan tujuh tentara terluka saat bentrok.

Warga lokal melaporkan enam anggota PDF yang terluka, kemudian ditembak dari jarak dekat setelah bentrok pada Jumat, dan jenazahnya berada dalam kompleks biara.

“Satu tertembak di kaki tetapi masih hidup. Pasukan menangkap orang-orang seperti dia yang tidak bisa lari dan menembak mereka semua di kepala dari jarak dekat,” ujar penduduk lokal tersebut.

Sejak penggerebekan pada Jumat pagi, sekitar 10.000 penduduk dari 11 desa di Kotapraja Depayin telah melarikan diri dari rumah mereka.

Warga Desa Satpyarkyin mengatakan, lansia yang saat ini paling kesulitan dan harus dibawa dengan gerobak atau digendong.

Sementara, pada Minggu, media junta melaporkan “teroris bersenjata” menyergap tentara yang berpatroli di sejumlah kotapraja di Sagaing, termasuk Depayin.

Dalam laporannya, media junta mengungkapkan seorang tentara tewas dan enam terluka dalam serangan tersebut.

Media junta mengeklaim kelompok perlawanan lokal harus mundur setelah serangan balasan pasukan rezim, sekaligus mereka menyita sejumlah senjata api.

Sejak April, pasukan junta sering dikerahkan ke desa-desa di Depayin, Yinmabin, Kani, Taze, Ayataw, dan Mingin, yang menunjukkan perlawanan kuat terhadap kudeta militer.

Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

Hingga 3 Juli, kelompok masyarakat sipil melaporkan 890 korban tewas sejak kudeta militer di negara tersebut.(AA)


FOLLOW US