Jakarta, Katakini.com - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyatakan sebanyak 324 perawat terinfeksi Covid-19 selama satu bulan terakhir.

Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah menuturkan sebanyak 23 orang di antaranya telah meninggal dunia.

“Untuk yang terkonfirmasi positif mungkin lebih dari jumlah itu, karena banyak yang tidak melaporkan diri,” ujar Harif kepada Anadolu Agency, Rabu.

Menurut Harif, belum diketahui apakah para perawat tersebut terinfeksi Covid-19 dengan varian yang menjadi perhatian (variants of concern).

Petugas kesehatan merupakan kelompok pertama yang menerima vaksin Covid-19 Sinovac, yang diproduksi perusahaan farmasi China, sejak Januari 2021.

Terkait hal ini, juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi membantah bahwa 23 perawat tersebut meninggal setelah divaksin.

“Itu data kematiannya sejak awal bukan setelah vaksinasi,” ujar Nadia

Kementerian Kesehatan juga menduga bahwa perawat yang terinfeksi dipicu oleh ‘variant of concern’ yang lebih mudah menular.

“Apalagi tenaga kesehatan ini sangat berisiko terhadap penularan di rumah sakit,” kata dia.

Meski terinfeksi, Nadia mengatakan 90 persen dari tenaga kesehatan yang terinfeksi ini tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan.

“Umumnya yang mengalami gejala berat karena ada komorbid yang berat dan belum divaksin karena kondisi kesehatannya,” tutur Nadia.(AA)