• News

RI Paparkan Digitalisasi Pelabuhan di Sidang FAL ke-45 IMO

Yahya Sukamdani | Sabtu, 05/06/2021 20:17 WIB
RI Paparkan Digitalisasi Pelabuhan di Sidang FAL ke-45 IMO National Logistic Ecosystem (NLE). Foto: tangkapanlayar

Katakini.com – Delegasi Republik Indonesia (RI) memaparkan berbagai perkembangan pelayanan di sektor pelayaran dalam sidang Facilitation Committee Meeting ke-45 (FAL 45) Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) yang digelar secara daring 1-7 Juni 2021.

Pada kesempatan tersebut, delegasi Indonesia mempresentasikan Sistem Operasi Maritim Indonesia di Pelabuhan khususnya terkait National Logistic Ecosystem (NLE) dan Inaportnet yang dipaparkan oleh Kasubdit Angkutan Laut Luar Negeri Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Yudhonur Setyaji P. Juga soal Marine Operating System (MOS) yang disampaikan oleh Tim Ahli Kemenkomarves, Adhi Santoso.

Atase Perhubungan (Athub) untuk KBRI di London, Lollan Panjaitan menyampaikan bahwa isu-isu yang dibahas dalam Sidang FAL ke-45 antara lain terkait fasilitasi lalu lintas maritim internasional dengan tujuan untuk memperlancar kapal masuk pelabuhan, kegiatan bongkar muat dan kapal meninggalkan pelabuhan, termasuk aktifitas penumpang dan kargo di pelabuhan, juga terkait proses bisnis elektronik dan digitalisasi di pelabuhan.

Ia menggarisbawahi keterlibatan Indonesia dalam sidang-sidang IMO merupakan salah satu cara untuk mempromosikan Indonesia terutama dalam rangka mendukung Pemerintah dalam merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Keaktifan Indonesia dalam Sidang IMO juga dapat menjadi pertimbangan negara lain untuk memilih kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C untuk periode tahun 2022-2023,” ujar Lollan.

Sementara itu dalam paparannya, Yudho menjelaskan bahwa National Logistic Ecosystem (NLE) merupakan platform yang akan mengkolaborasikan aplikasi logistik secara end to end sehingga proses nasional logistik dapat menjadi lebih efisien. Ia juga memaparkan bagaimana alur distribusi barang dan alur Inaportnet yang didukung oleh sistem informasi yang terintegrasi.

Lebih lanjut Yudho menjelaskan, Inaportnet merupakan layanan sistem informasi elektronik berbasis internet yang terintegrasi dengan layanan operasional pelabuhan untuk melayani aktivitas kapal dan kargo di pelabuhan. Layanan Inaportnet ini juga telah terintegrasi dengan sistem Indonesia National Single Window (INSW), Kementerian Keuangan dan asosiasi bisnis pelabuhan.

“Indonesia telah mengembangkan sistem Inaportnet sejak tahun 2016 yang dimulai di empat pelabuhan utama, kemudian berkembang di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia, hingga saat ini telah terintegrasi di 54 pelabuhan," katanya.

FOLLOW US