• News

Ziarah dan Tradisi Kupatan Picu Kenaikan Covid-19 di Kudus 30 Kali Lipat

Akhyar Zein | Jum'at, 04/06/2021 18:02 WIB
Ziarah dan Tradisi Kupatan Picu Kenaikan  Covid-19 di Kudus 30 Kali Lipat Ilustrasi. Gunungan Kupat diserbu ratusan warga saat perayaan Lebaran Ketupat di Kudus tahun 2019 silam. (Foto: Dok. Instagram HM Hartopo/ nu.or.id)

JAKARTA, Katakini.com - Penularan Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah meningkat lebih dari 30 kali lipat dalam satu pekan, dipicu oleh ziarah keagamaan dan tradisi kupatan pasca-Idulfitri.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan lonjakan ini dipicu oleh ziarah keagamaan dan tradisi kupatan yang dilakukan warga Kudus tujuh hari pasca-Idulfitri.

“Kegiatan ini memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat,” kata Wiku melalui konferensi pers virtual pada Jumat.

Kudus hanya melaporkan 26 kasus baru Covid-19 pada pekan terakhir Mei 2021, kemudian melonjak menjadi 929 kasus baru dalam sepekan terakhir.

Wiku memaparkan, jumlah kasus aktif di Kudus saat ini bertambah signifikan menjadi 1.280 orang atau 21,4 persen dari total kasus yang dilaporkan wilayah ini selama pandemi.

Lonjakan kasus juga menyebabkan okupansi di ruang isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) Covid-19 di rumah sakit meningkat tajam.

Kondisi juga memburuk karena 189 tenaga kesehatan di wilayah ini terinfeksi Covid-19.

“Pada 1 Juni 2021, lebih dari 90 persen tempat tidur terisi. Ini memprihatinkan,” tutur Wiku.

Satgas Covid-19 telah meminta pemerintah daerah untuk mengonversi tempat tidur yang tersedia di rumah sakit untuk penanganan Covid-19.

Sebanyak 450 personel TNI juga disiagakan untuk memantau pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Sejauh ini, belum diketahui apakah lonjakan kasus ini dipengaruhi oleh varian baru Covid-19.

Wiku mengatakan masih menunggu hasil whole genome sequencing terhadap sampel spesimen dari pasien yang terinfeksi Covid-19 di Kudus.(AA)

FOLLOW US