• News

Jadikan Suntikan Ketiga, Vietnam Setujui Vaksin Sinopharm China

Asrul | Jum'at, 04/06/2021 13:03 WIB
Jadikan Suntikan Ketiga, Vietnam Setujui Vaksin Sinopharm China Vial dari vaksin covid-19 Sinopharm, China. (Foto: Reuters)

Hanoi, katakini.com - Vietnam telah menyetujui vaksin Sinopharm China untuk digunakan melawan COVID-19, media pemerintah melaporkan pada Jumat (4 Juni), menjadikannya suntikan ketiga yang didukung di negara Asia Tenggara yang sedang menangani wabah infeksi baru.

Kantor berita resmi Vietnam melaporkan, keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm dikeluarkan oleh kementerian kesehatan.

Vietnam sebelumnya telah menyetujui vaksin AstraZeneca dan Sputnik V.

Kementerian tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.

Vietnam berusaha mempercepat upaya pengadaan vaksinnya untuk mengatasi gelombang infeksi yang lebih keras, meskipun beban kasus dan jumlah kematian secara keseluruhan tetap relatif rendah.

Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long mengatakan pada hari Rabu bahwa Vietnam mendekati targetnya untuk memperoleh 150 juta dosis vaksin tahun ini untuk menyuntik 75 persen dari 98 juta penduduknya.

Negara ini telah menerima pengiriman hampir 2,9 juta dosis vaksin virus corona sejauh ini, sebagian besar suntikan AstraZeneca dan sekitar satu juta telah diberikan.

Vietnam telah mencatat 49 kematian dan hanya 8.115 kasus secara keseluruhan, meskipun hampir 60 persen infeksi terjadi dalam sebulan terakhir.

Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Jumat mengkonfirmasi bahwa mutasi virus corona yang dianggap otoritas Vietnam sebagai kombinasi varian B1617 dari India dan varian B117 dari Inggris tampaknya bukan varian atau hibrida baru.

"Berdasarkan bukti hingga saat ini, ini bukan varian baru atau varian hibrida tetapi mutasi tambahan yang ditemukan pada varian Delta," kata Kidong Park, perwakilan WHO di Vietnam, merujuk pada varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India.

"Masih terlalu dini, pada tahap ini, untuk menyimpulkan karakteristik mutasi tambahan yang terjadi pada varian Delta," tambah Park dalam sebuah pernyataan melalui email. (Reuters)

FOLLOW US