• News

Hati-Hati Potensi Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Perairan Papua Barat

Yahya Sukamdani | Senin, 31/05/2021 18:41 WIB
Hati-Hati Potensi Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Perairan Papua Barat Ilustrasi gelombang inggi. Foto: harnas

Katakini.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat yang berlayar di samudera pasifik bagian utara Papua Barat agar berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 6 meter.

“Gelombang laut dengan ketinggian 4 – 6 meter di Samudra Pasifik utara Papua Barat atau tepatnya di 8.3LU, 131.3BT atau sekitar 850 km sebelah timur laut Tahuna,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Senin (31/5/2021).

Penyebab gelombang tingggi tersebut akibat siklon tropis Choi-Wan. Siklon tropis ini merupakan pengembangan dari sikon tropis sebelumnya yaitu tropical depression 04W yang terdeteksi sejak 30 Mei 2021.

“BMKG saat ini terus memonitor perkembangan bibit siklon tropis yang tumbuh di wilayah Utara Indonesia tersebut,” ujar Guswanto.

Siklon Tropis Choi-Wam saat ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistem siklon mencapai 35 knots (65 km/jam). Tekanan udara minimumnya mencapai 1000 hPa dengan pergerakan ke arah Barat hingga Barat Laut dengan  kecepatan 9 knots (15 km/jam) menjauhi wilayah Indonesia.

“Diperkirakan dalam periode 24 jam kedepan, intensitas siklon tropis Choiu-Wan akan mengalami peningkatan intensitas dengan arah gerak terus menjauhi wilayah Indonesia,” katanya.

Menurut Guswanto, siklon tropis Choi-Wan dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode dua hari ke depan.

Wilayah yang diperkirakan bakal terdampak antara lain di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat.

Kemudian gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4 meter berpotensi terjadi di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat. Sementara angin kencang bisa terjadi di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

“BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada khususnya di wilayah yang terkena dampak tidak langsung dari keberedaan siklon tropis Choi-Wan. Peningkatan curah hujan yang terjadi juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana,” tutup Guswanto.

FOLLOW US