• News

Aktivis Minta National Geograpic Berhenti Pakai Jasa Gal Gadot

Asrul | Jum'at, 28/05/2021 09:25 WIB
 Aktivis Minta National Geograpic Berhenti Pakai Jasa Gal Gadot Artis Israel, Gal Gadot

Katakini.com - Beberapa aktivitis meminta National Geographic untuk memberhentikan aktris Israel Gal Gadot menjadi sebagai host dalam serial dokumenter terbarunya yang disebut Impact. Serial ini mengikuti kisah-kisah hebat dari enam wanita yang membuat dampak luar biasa pada komunitas mereka di seluruh dunia.

Namun, episode kelima telah dikritik oleh para aktivis yang merasa ironis dan tidak pantas bagi Gadot untuk menyoroti penderitaan masyarakat adat ketika Israel adalah negara kolonial pemukim. Dia bertugas di militer Israel dan aktif di media sosial tentang sikap pro-Zionisnya.

Di antara mereka yang menyerukan agar Gadot dijatuhkan adalah aktivis BDS dan salah satu pendiri nasional Code Pink, Ariel Gold, yang berbagi petisi di situs web.

"Gal seharusnya tidak berbicara tentang hak-hak adat, karena dia secara langsung mengambil bagian dalam menggusur warga Palestina di Palestina. Beritahu National Geographic untuk berhenti bekerja dengannya!" tulis Ariel dilansir Middleeast, Jumat (28/05).

Petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 4.000 orang. Ini menyoroti waktu Gadot sebagai "pelatih tempur di militer Israel dan kemudian parlaying layanannya ke dalam karier pemodelan untuk memutihkan kejahatan perang Israel. Dia bahkan telah secara langsung berpartisipasi dalam kekerasan terhadap masyarakat adat.

Aktris Wonder Woman "terus menjadi pendukung vokal militer Israel, yang terus membersihkan warga Palestina secara etnis dari tanah mereka. "Ini adalah penghinaan bahwa Gal Gadot harus menjadi tuan rumah serial seperti itu yang seharusnya `memberdayakan perempuan` ketika dia memuji tentara yang membahayakan dan membunuh wanita Palestina setiap hari," tambahnya.

Bintang Hollywood itu menghadapi serangan balik di media sosial awal bulan ini setelah dia men-tweet selama pemboman Israel terhadap Gaza bahwa Israel layak hidup sebagai bangsa yang bebas dan aman. "Tetangga kami layak mendapatkan hal yang sama," ujarnya.

Banyak yang merasa komentar-komentar menilai pernyataan itu sensitif karena tidak mengakui palestina sebagai rakyat.

FOLLOW US