• News

Mesir Kehilangan 35 Dokter Akibat Covid-19 dalam Dua Minggu

Asrul | Kamis, 20/05/2021 07:03 WIB
Mesir Kehilangan 35 Dokter Akibat Covid-19 dalam Dua Minggu Dokter Mesir memeriksa rontgen paru-paru pasien di unit penyakit menular di rumah sakit Imbaba di ibu kota Kairo, pada 19 April 2020, selama krisis pandemi virus korona [AHMED HASAN / AFP via Getty Images]

Jakarta, katakini.com - Serikat Medis Mesir melaporkan bahwa negaranya kehilangan 35 dokter dalam dua minggu akibat virus Covid-19.

Dilansir Middleeast, Kamis (20/05), serikat tersebut mengumumkan bahwa dokter kulit Dr Wasfi Shahdi Pham Ghabbour meninggal dalam isolasi di Rumah Sakit Sadr Al-Abbasiya setelah tertular virus tersebut.

Melalui halaman Facebook serikat itu mengumumkan kematian Dokter Anak Dr Rania Fouad Al-Sayed yang meninggal karena virus corona.

Pada 4 Mei serikat pekerja mengumumkan bahwa jumlah kematian resmi di antara dokter Mesir akibat virus corona telah mencapai 500 dalam berita yang tersebar di media sosial.

Rasio dokter dari total kematian nasional di Mesir enam kali lebih tinggi daripada di AS.

Dilaporkan secara luas bahwa jumlah sebenarnya orang yang meninggal akibat virus korona di Mesir kemungkinan besar jauh lebih tinggi daripada yang telah dilaporkan.

Dokter dan staf medis lainnya telah ditangkap karena melaporkan kasus ke Kementerian Kesehatan dan beberapa bahkan telah dipenjara.

Serikat dokter Mesir telah meminta pihak berwenang untuk merilis angka sebenarnya sehingga keluarga mereka dapat menerima kompensasi finansial yang memadai.

Sejak awal pandemi, para dokter telah mencoba untuk menyuarakan tentang kurangnya APD yang memadai dan masalah kronis dengan rumah sakit dan peralatan yang ketinggalan zaman.

Dalam salah satu contoh publik yang paling mengerikan sejak dimulainya pandemi, pada bulan Januari seluruh bangsal ICU meninggal setelah pasokan oksigen gagal.

Tidak ada oksigen yang cukup atau tekanan yang cukup untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Menanggapi video insiden yang menjadi viral, menteri kesehatan Mesir terpaksa mengakui bahwa ada masalah oksigen di rumah sakit negara tersebut.

FOLLOW US