• Bisnis

Indonesia, LG Tandatangani Kesepakatan Bangun Industri Baterai

Akhyar Zein | Jum'at, 07/05/2021 06:02 WIB
Indonesia, LG Tandatangani Kesepakatan Bangun Industri Baterai Ilustrasi: Pabrik LG Electronics. (foto: LG Electronics )

Katakini.com – PT Industri Baterai Indonesia dan Konsorsium Baterai LG Korea Selatan menandatangani Heads of Agreement (HoA) investasi baterai terintegrasi kedua perusahaan di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan setelah penandatanganan ini, selanjutnya akan dilakukan feasibility study agar proyek segera berjalan.

“Pemerintah akan terus mendorong, mengawal, dan akan membantu sepenuhnya agar jadi bisnis yang saling menguntungkan,” ujar Menteri Bahlil dalam siaran pers, Kamis.

Penandatanganan ini dilakukan pada Kamis (29/04) di Jakarta.

HoA adalah perjanjian pra-kontrak yang lazim digunakan dalam proses pendirian bisnis, baik nasional maupun internasional, selama tahap negosiasi berlangsung.

Investasi proyek ini rencananya akan mencapai USD9,8 miliar.

Menurut Menteri Bahlil, proyek investasi raksasa ini adalah momen bersejarah bagi ketiga negara, yakni Indonesia, Korea Selatan dan China.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan proyek baterai ini harus berjalan tepat waktu, bahkan dipercepat jika memungkinkan.

“Indonesia sangat serius, terbukti dari beberapa daerah, banyak gubernurnya membuat keputusan bahwa mobil listrik, terutama seperti bis dan kendaraan umum harus dipakai tahun ini,” ujar dia.

“Indonesia akan membangun ibukota baru di Kalimantan yang semuanya juga menggunakan mobil listrik,” tambah Menteri Erick.

PT Industri Baterai Indonesia dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (MIND ID), Pertamina, PLN dan PT Aneka Tambang (Antam).

Konsorsium ini bertugas mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho pihaknya akan langsung berkonsolidasi dengan Konsorsium Korea untuk menentukan target-target penyelesaian proyek.

“Kami ingin Indonesia menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik,” ujar dia.(AA)


FOLLOW US