Katakini.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan akan mengirim kapal militer ke Laut Filipina Barat apabila China mencoba mengambil minyak dan mineral.

Menurut Duterte, kapalnya tidak akan dikirim demi ikan di laut tersebut yang diyakininya sudah tidak banyak tersisa.

“Saat itulah saya akan mengirim kapal ke sana. Saya akan mengirim kapal abu-abu ke sana,” kata Duterte dalam pidatonya, Senin malam di Manila.

Dalam beberapa waktu belakangan, hubungan China dan Filipina memanas pasca-serbuan kapal-kapal China di zona ekonomi eksklusif negara tersebut.

Duterte mengaku ingin tetap menjalin hubungan pertemanan dengan China dan berbagi bersama negara tersebut.

Namun, apabila China mulai mengebor minyak di Laut Filipina Barat, Duterte akan melakukan hal yang sama di wilayah China.

“Apakah itu termasuk perjanjian kita? Karena apabila hal itu bukan bagian dari perjanjian kita, saya juga akan mengebor minyak di sana,” tutur dia.

Duterte menuturkan merebut kembali wilayah Laut Filipina Barat hanya dapat dilakukan dengan kekerasan yang dapat berujung pada perang.

“Apabila kita mempromosikan perang melawan China dan Amerika… apa kerugiannya bagi kita? Itulah masalahnya,” tutur Duterte.

Sebelumnya, Filipina mengajukan dua protes diplomatik terhadap China terkait isu Laut China Selatan.

Protes pertama dilayangkan pada Maret 2021 menyusul laporan sekitar 220 kapal milisi China dikerahkan di dekat zona ekonomi eksklusif Filipina di Laut China Selatan.

Pada April 2021, Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr memerintahkan Departemen Luar Negeri (DFA) melayangkan protes diplomatik atas keberadaan 240 kapal China di Laut Filipina Barat.

DFA juga telah memanggil Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian, dalam rangka memprotes keberadaan kapal China di Julian Felipe Reef (Whitsun Reef), Laut China Selatan

Filipina kemudian meningkatkan kehadiran armadanya di Laut Filipina Barat usai serbuan kapal-kapal China di wilayah perairan tersebut.