• News

NGO Myanmar: 715 Tewas Sejak Kudeta Militer

Akhyar Zein | Kamis, 15/04/2021 12:22 WIB
NGO Myanmar: 715 Tewas Sejak Kudeta Militer Para pengunjuk rasa lari menghindari serangan pasukan keamanan selama protes terhadap kudeta militer di Kotapraja Thakeyta, Yangon, Myanmar (foto: Anadolu Agency)

Katakini.com - Kelompok masyarakat sipil pengawas tahanan politik di Myanmar menyampaikan warga yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer sudah mencapai 715 orang sejak 1 Februari lalu.

Dalam laporannya Rabu tengah malam, Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) menyampaikan tambahan satu orang tewas menyusul kekerasan yang terjadi di Myanmar.

AAPP juga melaporkan hingga 14 April, total 3.070 orang telah ditahan.

Dari jumlah itu, 66 orang dijatuhi hukuman dan 756 lainnya telah dikeluarkan surat perintah penangkapan.

Selain itu, AAPP menyampaikan junta militer mengepung Kota Myitnge di Kawasan Mandalay.

“Sedikitnya lima orang terluka dan banyak lainnya ditangkap dalam penembakan yang dilakukan pasukan junta,” ungkap AAPP.

Radio dan Televisi Myanmar (MRT), media yang dikendalikan Myanmar, juga menyiarkan bahwa 26 warga sipil dijatuhi hukuman mati, 7 tahun penjara dengan kerja paksa, atau 3 tahun penjara dengan kerja paksa.

“Tindakan junta berupa hukuman mati dan hukuman yang lama merupakan tindakan kriminal sewenang-wenang,” kata AAPP.

Sementara itu, media lokal Myanmar Now melaporkan pasukan militer menghancurkan barikade yang dipasang oleh penduduk setempat dan menembaki rumah-rumah di wilayah Thazin.

Satu kotak amal di masjid setempat juga dihancurkan dan uang di dalamnya diambil oleh tentara, kata seorang penduduk.

"Kami masih belum tahu berapa banyak uang yang mereka ambil. Mereka masih memblokir area sehingga kami tidak bisa keluar," kata penduduk.

Juru bicara militer tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar terkait pembunuhan kedua pria tersebut dan penjarahan kotak amal, tulis Myanmar Now.

Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

Menanggapi kudeta tersebut, kelompok sipil di seluruh negeri meluncurkan kampanye pembangkangan dengan demonstrasi massa dan aksi duduk di jalan.(Anadolu Agency)


FOLLOW US