• News

Australia Desak Temuan UE mengenai Efek Vaksin AstraZeneca

Asrul | Kamis, 08/04/2021 08:03 WIB
Australia Desak Temuan UE mengenai Efek Vaksin AstraZeneca Vaksin Covid-19 AstraZeneca (Foto: Reuters)

Sydney, katakini.com - Australia pada Kamis memerintahkan penyelidikan mendesak terhadap temuan dari regulator obat Eropa tentang kemungkinan hubungan antara vaksin COVID-19 AstraZeneca dan pembekuan darah.

Badan Obat-obatan Eropa pada Rabu mengatakan menemukan kasus pembekuan darah yang jarang terjadi di antara beberapa penerima vaksin dewasa, meskipun dikatakan keunggulan vaksin masih lebih besar daripada risikonya.

"Pemerintah meminta (kelompok penasehat imunisasi) dan (regulator obat-obatan) untuk segera mempertimbangkan dan memberi nasehat tentang temuan vaksinasi terbaru dari Eropa dan Inggris," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Australia dalam sebuah pernyataan email.

Regulator Australia telah bekerja dengan mitra internasional mereka untuk mempertimbangkan temuan terbaru, kata juru bicara itu.

Temuan terbaru dari regulator Eropa mendorong Inggris untuk memberikan orang yang berusia di bawah 30 tahun vaksin COVID-19 alternatif, sementara Italia menyarankan suntikan AstraZeneca hanya boleh digunakan pada mereka yang berusia di atas 60 tahun.

"Kedua rekomendasi itu akan dibahas hari ini dan dilihat dalam konteks Australia," kata Kepala Petugas Medis Australia Paul Kelly kepada Australian Broadcasting Corp.

Tetapi Kelly mengatakan pembekuan darah yang tidak biasa di antara beberapa penerima vaksin "sangat jarang", dan bahwa dosis AstraZeneca aman dan efektif untuk kebanyakan orang.

Keputusan Uni Eropa dapat semakin memperumit program imunisasi Australia, yang lebih dari 80% terlambat dari jadwal aslinya, karena sangat bergantung pada suntikan AstraZeneca untuk memvaksinasi hampir 26 juta penduduknya.

Otoritas Australia telah berjanji untuk memberikan setidaknya 4 juta dosis pertama pada akhir Maret, tetapi hanya dapat memberikan 670.000. Pemerintah menyalahkan masalah pasokan dari Eropa atas keterlambatan tersebut.

Mereka berupaya untuk meningkatkan program imunisasi dari vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal, dengan 50 juta dosis akan diproduksi di Australia oleh CSL Ltd.

Australia memulai vaksinasi lebih lambat daripada beberapa negara lain karena jumlah kasus COVID-19 yang rendah, mencatat hanya di bawah 29.400 infeksi dan 909 kematian sejak pandemi dimulai. (Reuters)

FOLLOW US