Katakini.com - Myanmar mengalami kekerasan yang paling buruk terhadap pengunjuk rasa pendukung demokrasi pada Sabtu, saat rezim militer yang berkuasa memperkuat kekuatannya pada Hari Angkatan Bersenjata.
Seorang anak perempuan, 11, dan seorang anak laki-laki, 13, termasuk dalam lebih dari 140 orang yang tewas akibat pasukan keamanan.Prosesi pemakaman dilakukan di Yangon untuk anak laki-laki, Sai Wai Yan, pada Minggu, 28 Maret.Teman dan kerabat berkumpul untuk menghadiri prosesi pemakaman anak laki-laki yang ditembak hingga tewas saat bermain di luar rumahnya, di Mingalar Taungnyunt, pada Sabtu.