• News

LSM: Pandemi Perdalam Ketidaksetaraan di Eropa

Akhyar Zein | Jum'at, 19/03/2021 14:02 WIB
LSM: Pandemi Perdalam Ketidaksetaraan di Eropa Pejalan kaki dikawasan multikultur negara eropa

Katakini.com - Komisi anti-rasisme Dewan Eropa (ECRI) mengungkapkan bahwa krisis Covid-19 telah mengakibatkan kemunduran secara keseluruhan dalam hak asasi manusia di Eropa.

Dalam laporan tahunan 2020 yang dirilis pada Kamis, Ketua ECRI Maria Daniella Marouda mengatakan sejak Perang Dunia II, hanya sedikit krisis seperti pandemi yang berdampak secara global di Eropa.

Laporan tersebut mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi benua ini, yakni mengurangi dampak tidak proporsional pandemi Covid-19 pada kelompok rentan, menangani rasisme yang mengakar dalam kehidupan publik, memerangi rasisme anti-Muslim dan anti-Semitisme dalam menghadapi terorisme dan mengatasi reaksi balasan terhadap perlindungan hak asasi komunitas LGBTI.

Dia menambahkan bahwa selain teori konspirasi anti-Semit tentang asal mula pandemi dan penargetan orang-orang Asia, penguncian dan kemerosotan ekonomi telah menghantam kelompok yang paling terpinggirkan.

Laporan itu mengatakan warga Gipsi, yang kondisinya paling memburuk, serta pendatang dan komunitas LGBTI adalah kelompok yang secara tidak proporsional terkena pandemi.

Akses terbatas ke fasilitas umum, internet dan komputer, serta bantuan sosial telah memperburuk situasi komunitas Gipsi yang tinggal di tempat-tempat terpencil dalam kelompok dan anak-anak mereka yang bersekolah.

Para migran, pencari suaka dan kaum muda LGBTI harus menanggung beban karantina wilayah karena sulitnya akses ke perumahan atau tempat tinggal yang sempit, pengangguran, kekurangan makanan, risiko kesehatan dan kekerasan.

Laporan tersebut menyatakan keprihatinan atas profil rasial dan pelecehan oleh polisi rasis yang menargetkan kelompok tersebut.

"Mereka dipilih berdasarkan warna kulit atau persepsi atau asal etnis atau kebangsaan mereka," ungkap ECRI.

Laporan itu juga menggarisbawahi rasisme yang berkembang terhadap Muslim dan kebencian anti-Semit, termasuk kekerasan terhadap warga Yahudi.

ECRI mencatat serangan teror oleh ekstremis di Jerman, Prancis dan Austria, dan memperingatkan bahwa pembunuhan mengerikan seperti itu akan memicu intoleransi dan diskriminasi lebih lanjut terhadap Muslim.

Komisi anti-rasisme itu mengimbau negara-negara anggota untuk membangun momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang dimensi historis rasisme dan ketidaksetaraan, terutama kolonialisme dan perbudakan, yang warisannya telah memengaruhi seluruh Eropa.(Anadolu Agency)

FOLLOW US