• News

Kementan: Ada Potensi Penambahan 51,2% Calon Sapi Dara

Asrul | Rabu, 10/03/2021 15:15 WIB
Kementan: Ada Potensi Penambahan 51,2% Calon Sapi Dara Peternakan susu sapi segar KIN (Foto: KIN)

Jakarta, katakini.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), proyeksikan dalam jangka waktu 7 tahun kedepan, produksi susu sapi mencapai 2,4 juta ton dengan asumsi lima kali laktasi dan potensi produksi per laktasi 3.300 liter atau 343 ribu ton per tahun.

Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS), selama periode 2018-2020 tercatat ada 276.448 ekor kelahiran pedet sapi perah, dengan rincian betina sebanyak 141.576 ekor dan jantan 134.872 ekor.

"Artinya ada potensi penambahan populasi calon sapi dara sebanyak 51,2% dari total kelahiran. Calon sapi dara ini dapat digunakan sebagai replacement stock sapi induk yang sudah tidak produktif," jelas Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Sugiono dalam keterangannya diterima Jurnas.com, Rabu (10/3).

Sugiono menjelaskan, penambahan populasi sapi bakalan (pedet jantan) yang sebanyak 48,8% itu nantinya dapat digunakan untuk menambah produksi daging dalam bentuk karkas sebanyak 31.000 ton dengan asumsi satu ekor sapi perah penggemukan menghasilkan 232,57 kg daging karkas.

Selama periode 2018-2020, kelahiran sapi perah terbanyak berada di tiga provinsi sentra sapi perah dengan jumlah kelahiran sebanyak 269.486 ekor atau 97,48%. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Timur sebanyak 106.647 ekor, Jawa Barat sebanyak 98.053 ekor dan Jawa Tengah sebanyak 64.786 ekor.

Adapun selama kurun waktu 2019-2020, tercatat ada pertambahan kelahiran sapi perah sebanyak 11.363 ekor atau tumbuh sebesar 10,8%.

"Apabila dilihat dari dinamika kelahiran selama periode 2019-2020, tercatat pertumbuhan kelahiran yang positif. Tahun 2021 ini target akseptor IB sapi perah program Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) adalah 128.000. Tentunya kita berharap agar target ini dapat tercapai dan berhasil dengan baik," ujar dia.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mengatakan bahwa Program Ditjen PKH pada tahun 2021 masih berfokus pada komoditi dan produk yang masih impor yaitu sapi dan susu. Ditjen PKH berupaya untuk mengurangi impor kedua komoditi tersebut melalui kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan populasi dalam negeri.

"Berbagai program sudah dilaksanakan, misalnya pelaksanaan optimalisasi reproduksi yang dahulu bernama Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB), kemudian ada Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB), kemudian sekarang ada SIKOMANDAN
Program program ini akan terus dilanjutkan dengan tambahan inovasi-inovasi yang lebih baik lagi," jelas dia.

Program SIKOMANDAN merupakan salah satu kegiatan utama dalam rangka meningkatkan penyediaan produksi daging sapi dalam negeri bagi masyarakat sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2020 tentang Peningkatan Produksi Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri.

Program SIKOMANDAN dikemas dalam serangkaian kegiatan yang terintegrasi dan saling bersinergi dari hulu sampai hilir, dimulai dari upaya peningkatan kelahiran, diikuti upaya penurunan angka kematian dan upaya pengendalian penyakit lainnya, serta melakukan upaya peningkatan produktivitas ternak dengan penyediaan pakan secara.

“Dengan dukungan semua pihak, kami berharap semoga program SIKOMANDAN ini dapat menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan populasi sapi perah di negara kita tercinta, Indonesia”, ungkap Nasrullah.

FOLLOW US