• News

Junta Myanmar Minta Dukungan Demokrasi dari PM Thailand

Akhyar Zein | Kamis, 11/02/2021 01:33 WIB
Junta Myanmar Minta Dukungan Demokrasi dari PM Thailand Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing bukannya menikmati masa tua, sang panglima melancarkan kudeta terhadap pemerintahan sipil dan merebut kekuasaan mutlak di Myanmar. (foto Reuters)

 
Katakini.com - Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, yang merebut kekuasaan melalui kudeta, mengatakan menerima surat dari pemimpin junta militer Myanmar yang meminta bantuan untuk mendukung demokrasi.

Jenderal Prayut, yang menggulingkan perdana menteri terpilih pada 2014 dan tetap menjabat setelah pemilu 2019 yang dinilai oposisi penuh kecurangan, mengatakan kepada wartawan di Bangkok bahwa dirinya selalu mendukung demokrasi di Myanmar.

"Kami mendukung proses demokrasi di Myanmar tetapi yang terpenting saat ini adalah menjaga hubungan baik karena berdampak pada masyarakat, ekonomi, perdagangan perbatasan," kata Prayut yang disiarkan langsung situs resmi pemerintah.

Sebelumnya Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing menggulingkan pemimpin sipil terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari dan menahanya.

Hlaing juga menuduh Suu Kyi melakukan kecurangan dalam pemilu tahun lalu saat NLD meraih kemenangan telak.

“Thailand mendukung proses demokrasi. Selebihnya terserah dia bagaimana melanjutkannya," ucap Prayut.

Sejak kudeta, Myanmar diguncang protes terbesar dalam lebih dari satu dekade ketika para pendukung Suu Kyi menentang kudeta yang menghentikan transisi tentatif selama satu dekade menuju demokrasi.

Thailand juga menghadapi gelombang protes kelompok pro-demokrasi terbesar sejak satu dekade yang menuntut Prayut mundur.

Demonstran menuduh Prayut telah merekayasa hasil pemilu untuk melanjutkan dominasi politik Thailand oleh tentara dan monarki.(Anadolu Agency)

FOLLOW US