Jakarta, Katakini.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Alien Mus kembali menyayangkan pemotongan anggaran di Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar Rp 6,33 triliun untuk program kerja tahun 2021.
Hal itu disampaikan pada Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI dengan Kementan guna membahas realokasi anggaran belanja Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021 di Gedung MPR/DPR, Senayan, Senin (8/2).
Kementan mengalami refocusing (penghematan) sebesar Rp 6,33 triliun berdasarkan Surat Kementerian Keuangan Nomor 30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021, sehingga pagu anggaran 2021 setelah refocusing adalah sebesar Rp 15,51 triliun.
Sebelumnya, anggaran Kementan pada 2020 adalah sebesar sebesar Rp21,84 triliun.
Menurut Alien, anggaran yang tersedia sesungguhnya untuk kepentingan para petani yang menjadi pelaku utama dalam sektor pertanian. Bukan hanya itu, anggaran juga tentunya untuk pemenuhan ketersediaan pangan supaya tercukupi dengan baik khususnya pada kondisi saat ini.
"Kita tidak mengetahui sampai kapan pandemi Covid-19 akan berakhir maka dari itu pemerintah Indonesia seharusnya memberikan atensi yang luar biasa terhadap ketahanan pangan dan juga terhadap para petani kita yang juga yang menopang kehidupan dan kesejahteraan bagi kita semua yang ada di Indonesia," katanya.
Sementara itu, anggota DPR lainnya, Muslim mengatakan, sektor pertanian menjadi sektor yang mampu tumbuh positif di tengah lesu perekonomian. Meski demikian, sektor pertanian selalu mendapatkan beberapa permasalahan.
Permasalahan itu, lanjut dia, di antaranya pemotongan anggaran yang mengakibatkan Kementan perlu melakukan refocusing dan realokasi anggaran sehingga rencana kerja mengutamakan kegiatan yang berdampak langsung pada peningkatan produksi di tingkat petani.
"Kami mendukung agar refocusing dapat menyentuh dan mengangkat pendapatan para petani melalui kegiatan yang bersifat padat karya. Kami juga mendorong agar kegiatan pengolahan hasil pertanian lebih ditingkatkan sehingga dapat memberikan nilai tambah sekaligus meningkatkan pendapatan para petani," katanya.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tahun ini pihaknya terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan upaya Kementan dalam memberikan intervensi dalam peningkatan produktivitas.
"Refocusing akan tetap pada peningkatan produktivitas. Saya kira ini adalah bagian-bagian yang kita orientasikan bersama," ujar mantan Gubernur Sulawesi Selanta itu.
Mentan Syahrul menambahkan fokus terhadap pemenuhan pangan bagi 270 juta penduduk diimplementasikan melalui program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas.
Salah satu contoh kegiatan prioritas dalam rangka mewujudkan program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas adalah melalui peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai, serta pangan lokal termasuk mendukung food estate.
"Peningkatan produksi juga dilakukan untuk komoditas pangan penting lainnya seperti cabai, bawang merah, daging dan gula, " tambahnya.
Selain itu, Mentan Syahrul juga menekankan bahwa tahun 2021 Kementan turut berupaya menekan angka kemiskinan sekaligus mensejahterakan petani melalui program padat karya. Padat karya juga menjadi kegiatan prioritas nasional dalam rangka mengentaskan pengangguran.
Selain itu, Mentan Syahrul akan berusaha meminta penambahan anggaran untuk program padat karya ini sehingga selain mendapatkan marjin yang lebih baik dari on farm maupun off farm, petani juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraannya melalui program padat karya sesuai yang direncanakan Kementan.
"Hal ini secara serius saya catat dan saya minta para eselon 1 Kementerian Pertanian dapat segera melakukan pengembangan pengembangan secara maksimal ," tutup Syahrul.