• News

Vaksinasi Covid-19 Lancar, Harga ICP Naik Jadi USD53,1 Per Barel

Akhyar Zein | Jum'at, 05/02/2021 06:19 WIB
Vaksinasi Covid-19 Lancar, Harga ICP Naik Jadi USD53,1 Per Barel Ilustrasi

Katakini.com – Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Januari menuju level USD53,1 per barel, ujar pengumuman dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis.

Harga ini meningkat USD5,39 per barel dibanding Desember 2020 yang hanya USD47,78 per barel.

"Pergerakan ICP (Indonesia Crude Price)  sangat kuat dipengaruhi oleh ketersediaan minyak dunia," ujar Kepala Humas Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam siaran pers, Kamis.

Pergerakan harga ini menurut dia dipengaruhi kesepakatan OPEC+ untuk memotong produksi sebesar 7,2 juta barel per hari hingga Maret 2021.

Menurut Agung, tingkat kepatuhan OPEC+ terhadap kesepakatan pemotongan produksi pada Januari 2021 mencapai rata-rata 85 persen, lebih tinggi dibandingkan Desember 2020 yang hanya mencapai 75 persen.

“Kesepakatan ini sejalan dengan komitmen Arab Saudi menambah pemotongan produksi secara sukarela sebesar 1 juta barel di Februari dan Maret 2021,” ujar dia.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia  melaporkan peningkatan permintaan minyak mentah global dipengaruhi stok minyak mentah AS pada Januari 2021 yang turun sebesar 16,8 Juta barel menjadi 476,7 juta barel dibandingkan Desember 2020.

Badan Informasi Energi Amerika Serikat (IEA) memperkirakan permintaan minyak global 2021 naik 5,5 juta barel per hari menjadi 96,6 juta barel per hari dibandingkan 2020.

Sedangkan OPEC memproyeksikan permintaan minyak global tahun ini naik 5,9 juta barel per hari menjadi 95,9 juta barel per hari dibandingkan tahun lalu.

“Vaksinasi Covid-19 dan harapan besar pada pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat menjadi pemicu kenaikan harga,” ujar dia.

Sedangkan kenaikan harga di kawasan Asia Pasifik juga dipengaruhi oleh pengurangan term supplies Arab Saudi ke Asia, seiring keputusan tambahan pemotongan produksi dan peningkatan marjin kilang terutama untuk naphtha dan fuel oil.

"Penyebab lainnya, peningkatan permintaan minyak direct-burning oleh pembangkit listrik Jepang seiring cuaca dingin dan kurangnya pasokan LNG," ujar dia.

"Selain itu ada peningkatan permintaan minyak mentah di China dan Korea Selatan yang dilanda musim dingin ekstrem." (Anadolu Agency)


FOLLOW US