• News

Harga Kedelai Impor Naik, Tempe Tahu Makin Mahal

Akhyar Zein | Senin, 01/02/2021 13:43 WIB
Harga Kedelai Impor Naik, Tempe Tahu Makin Mahal Tahu dan tempe hasil olahan dari bahan baku kedelai

Katakini.com – Pemerintah memperkirakan harga kedelai impor pada Februari berkisar Rp9.500 per kilogram di tingkat pengrajin tahu dan tempe.

Imbasnya, harga tahu tempe diperkirakan akan naik dari Rp600 per potong menjadi sekitar Rp650 per potong.

Sedangkan harga tempe yang sebelumnya Rp15.000 per kg menjadi berkisar Rp16.000 per kg.

“Kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” jelas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra dalam siaran pers.

Saat ini harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe secara umum berada di kisaran Rp9.100 per kg hingga Rp9.200 per kg.

Bersumber dari Chicago Board of Trade (CBOT), Syailendra mengatakan harga kedelai dunia pada Desember 2020 masih sebesar USD 13,12 per bushels untuk penyediaan pada Januari 2021.

Namun sekarang harganya telah naik 4,42 persen menjadi USD 13,7 per bushels untuk penyediaan kedelai pada Februari.

“Diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya,” ujar dia.

Syailendra menambahkan, terjadi kenaikan harga kedelai dunia sekitar 30 persen mulai paruh kedua tahun lalu hingga akhir 2020.

Harga tempe tahu kemudian naik rata-rata 20 persen.

Menurut dia penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

“Mayoritas kebutuhan kedelai Indonesia masih dipenuhi melalui impor dan dipengaruhi pergerakan harga kedelai dunia yang berdampak pada harga bahan baku kedelai untuk tahu dan tempe di Indonesia,” ujar Syailendra.

“Pemerintah menjamin kedelai akan selalu tetap tersedia dan industri pengrajin tahu dan tempe akan terus berproduksi,” ujar dia.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi memprediksi harga kedelai akan tetap tinggi, paling tidak hingga akhir Mei tahun ini.

Ini terjadi karena ada gangguan pasokan dari Brazil yang sedang dilanda fenomena La Nina. Selain itu ada gangguan transportasi di Argentina.

Pemerintah akan menjadi penengah antara importir kedelai, perajin, dan pedagang tahu tempe dengan menginformasikan harga wajar selama kedelai masih di atas Rp8.000 per kg.

Dengan demikian perajin bisa memperkirakan harga produk mereka.(Anadolu Agency)


FOLLOW US