• News

Indonesia Laporkan 12.568 Kasus Baru Covid-19

Akhyar Zein | Rabu, 20/01/2021 20:01 WIB
Indonesia Laporkan 12.568 Kasus Baru Covid-19 Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah

Katakini.com - Indonesia melaporkan 12.568 kasus baru Covid-19 pada Rabu, sehingga total kasus menjadi 939.948 orang.

Menurut data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus meninggal bertambah 267 orang menjadi total 26.857 orang.

Sebanyak 9.755 orang dinyatakan sembuh, sehingga total menjadi 763.703 orang.

Kasus tertinggi dalam 24 jam terakhir dilaporkan oleh Jakarta sebanyak 3.786 orang, dengan total kasus 236.075 orang.

Selain itu, Jawa Barat melaporkan 1.814 kasus baru dan Jawa Tengah sebanyak 1.775 kasus baru.

Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan Indonesia mengalami penambahan kasus baru hingga 27,5 persen dalam sepekan terakhir dan ini merupakan catatan tertinggi sejak dilanda pandemi.

Faktor yang berkontribusi antara lain peningkatan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru, meningkatnya kapasitas tes, serta penumpukan data yang dilaporkan dari daerah kepada pemerintah pusat.

Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menuturkan persentase kasus positif di Indonesia juga telah mencapai rata-rata 27,48 persen.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan standar pengendalian pandemi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.

“Positivity rate sejak pekan keempat Desember terus naik dari sebelumnya di bawah 20 persen, terus naik sampai terakhir 27,48 persen,” kata Dewi dalam diskusi virtual, Rabu.

Selain itu, okupansi ruang isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 di sembilan provinsi juga telah melewati ambang batas aman, yakni di atas 70 persen.

Sembilan provinsi tersebut yakni Banten (87,4 persen), Jakarta (86,7 persen), Yogyakarta (83,07 persen), Jawa Barat (77,89 persen), Sulawesi Tengah (74,93 persen), Jawa Timur (73,6 persen), Kalimantan Timur (72,7 persen), Jawa tengah (72,1 persen), dan Lampung (70,2 persen).

Okupansi rumah sakit yang tinggi dikhawatirkan dapat menyebabkan pelayanan terhadap pasien Covid-19 tidak maksimal sehingga berkontribusi pada meningkatnya angka kematian.

Menurut Dewi, setidaknya ada 30-40 persen penderita Covid-19 yang membutuhkan perawatan di fasilitas kesehatan.

“Standarnya (okupansi) kita ingin di bawah 70 persen, sebisa mungkin di bawah 70 persen,” ujar Dewi.(Anadolu Agency)

FOLLOW US