• Bisnis

Industri Makanan Minuman Perlu Terobosan Teknologi

Akhyar Zein | Rabu, 20/01/2021 16:35 WIB
 Industri Makanan Minuman Perlu Terobosan Teknologi Salah sentra pembuatan pabrik tahu di Tanjung Barat, Jakarta Selatan

Katakini.com – Pemerintah mendorong industri makanan dan minuman mengadopsi teknologi informasi untuk memasarkan produknya agar bisa beradaptasi dengan kebiasan konsumsi masyarakat yang berubah selama pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan karena pandemi, konsumen yang terbiasa berbelanja ke pasar, mengubah cara untuk mendapat kebutuhannya dengan lebih banyak memanfaatkan jasa pengiriman daring.

"Masyarakat yang terbiasa mengonsumsi makanan di restoran, lebih memilih membungkus atau memesan secara online,” ujar dia dalam siaran pers.

Perubahan ini menurut dia menuntut sektor industri makanan dan minuman aktif berinovasi memudahkan konsumsi masyarakat dengan memperhatikan protokol kesehatan serta menjaga kebersihan dan rasa makanan.

Menurut dia pemasaran yang sebelumnya dilakukan secara konvensional beralih menggunakan inovasi pemasaran online.

Sedangkan, bidang logistik juga perlu dikenalkan dengan contactless logistic atau sistem yang mengurangi interaksi antarmanusia sehingga konsumen merasa aman.

Bidang produksi juga perlu mengenal teknologi pangan olahan dan diversifikasi produk seperti frozen food dan teknologi pengemasan lain yang membuat produk-produk lebih awet.

“Produsen makanan perlu makin mengembangkan produk dengan teknologi, seperti produk-produk jadi yang siap untuk diproses di rumah dengan microwave, oven, atau lainnya.

“Selain itu, diversifikasi juga dapat dilakukan dengan memperkenalkan functional food yang menyasar kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan asupan gizi,” ujar dia.

Sepanjang triwulan ketiga tahun lalu, industri makanan dan minuman yang merupakan subsektor industri pengolahan nonmigas, menjadi penyumbang terbesar pada PDB nasional dengan mencapai 7,02 persen.

Industri makanan dan minuman juga memberikan nilai ekspor tertinggi dalam kelompok manufaktur yang menembus hingga USD27,59 miliar pada Januari-November 2020.

Di samping itu, industri makanan menggelontorkan investasi secara signifikan sebesar Rp40,53 triliun pada Januari-September 2020.(Anadolu Agency)

FOLLOW US