• News

Uskup Agung Yunani Klarifikasi Pernyataannya Kritik Islam

Yahya Sukamdani | Rabu, 20/01/2021 04:15 WIB
Uskup Agung Yunani Klarifikasi Pernyataannya Kritik Islam Ieronymos, Uskup Agung Yunani. Foto: republika

Katakini.com -  Uskup Agung Yunani Ieronymos II mengklarifikasi pernyataannya melalui juru bicara terkait kritik atas komentarnya tentang Islam.

"Uskup Agung dan Gereja kami dalam praktiknya menghormati semua agama yang dikenal," kata kantor pers dari Keuskupan Agung Athena, dilansir dari laman Greek City Times, Selasa (19/1).

"Dengan segala sesuatu yang dikatakan oleh Uskup Agung Athena dan Seluruh Yunani, Ieronymos tentang Islam, dalam konteks wawancara televisinya baru-baru ini tentang kontribusi gereja kita pada Revolusi 1821, yang dia maksudkan hanyalah penyimpangan dari agama Islam sendiri oleh fundamentalis ekstrem, yang menabur teror dan kematian di seluruh alam semesta," kata pernyataan itu.

Sebelumnya, Ieronymos II, dikecam setelah mengeluarkan pernyataan yang menghina Islam. Ia mengatakan, Islam bukanlah agama, melainkan partai politik dan pengejaran dan pengikutnya merupakan orang-orang yang berperang.

"Inilah orang-orang yang dimaksud oleh Uskup Agung, orang-orang yang memperagakan Islam dan mengubahnya menjadi senjata mematikan untuk melawan semua orang yang memiliki pendapat berbeda dari mereka," kata pernyataan Keuskupan Agung Athena.

"Baik Uskup Agung sendiri maupun semua metropolis Gereja Yunani, menghormati semua agama yang dikenal dan memperlakukan semua umat beriman mereka dengan kasih dan solidaritas Kristiani, yang tidak mengenal diskriminasi, melalui semua tindakan dan inisiatif mereka, terutama di bidang sosial dan amal," lanjut pernyataan tersebut yang dilansir republika.co.id.

Dalam pernyataan itu disebutkan, contoh hidup berdampingan yang damai dan harmonis antara umat Kristen-Muslim di Thrace menegaskan kebenaran dengan cara yang paling jelas.

Ucapan dari Ieronymos telah memicu kritik besar-besaran di seluruh dunia dan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk Turki. Bahkan anggota senior dari kelompok non-Muslim di Turki menyayangkan pernyataan itu.

FOLLOW US