• Ototekno

Netizen Indonesia Mulai Jadikan BiP Pengganti Whatsapp

Akhyar Zein | Senin, 18/01/2021 13:10 WIB
Netizen Indonesia Mulai Jadikan BiP Pengganti Whatsapp Apilkasi BiP dari Turki sebagai alternatif pengganti Whatsapp

Katakini.com – Netizen Indonesia dengan beragam profesi mulai beralih ke aplikasi komunikasi dan pesan Turki BiP di tengah kekhawatiran aturan baru Whatsapp yang dinilai melanggar privasi pengguna.

Heriyanto, tenaga pengajar di Jawa Tengah, adalah satu orang yang mulai menggunakan BiP karena aplikasi ini  memiliki video call setara HD yang lebih unggul dari Whatsapp.

Selain, kata Heriyato, BiP memiliki kapasitas grup dengan kapasitas 1000 orang dan fasilitas channel dengan layanan subscribe.

“Ini cocok untuk mereka yang memiliki bisnis,” kata dia kepada Anadolu Agency pada Senin melalui aplikasi BiP.

Heriyanto mengatakan ada kebanggaan tersendiri menggunakan BiP karena aplikasi ini dibuat oleh Turki sebagai negara Muslim yang memiliki terobosan teknologi yang dapat bersaing dengan negara barat.

Heriyanto mengatakan Erdogan adalah pemimpin yang patut dibanggakan karena seruannya agar negara Muslim memiliki kemandirian teknologi.

“Saya rekomendasikan ke teman-teman agar beralih ke BiP,” ucap Heriyanto.

Sementara, Muhammad Nashir, jurnalis asal Surabaya, Jawa Timur, mengatakan aplikasi BiP menarik karena memiliki fitur yang banyak seperti mode gelap juga dan mengajak user untuk saling berbincang dengan memberikan notifikasi chat random kepada para pengguna baru.

Ahmad Faishal Fahmi, seorang dokter spesialis anestesi di Jambi, yang mulai memakai BiP mengatakan aplikasi ini memiliki kualitas video yang lebih bagus dan jenis font yang lebih enak dibaca dari Whatsapp.

Namun dia mencatat sejumlah nomor operator tertentu masih sulit melakukan verifikasi SMS untuk meregistrasi akun.

“Format font seperti tebal, miring, dan lainnya, belum ada di BIP ini. Belum ada juga fitur tayang video YouTube secara langsung,” ucap alumni Fakultas Kedokteran UI ini kepada Anadolu Agency melalui aplikasi BiP.

Namun Faishal mengatakan jika BiP bisa melakukan akselerasi cepat dalam teknologinya, bukan mustahil aplikasi ini bisa mengakomodasi platform uang digital yang diterima oleh seluruh dunia, setidaknya untuk komunitas dunia Islam.

Faishal, yang menjadi admin grup masyarakat Muslim lintas profesi, juga melihat banyaknya warga Indonesia menggunakan BiP juga bagian dari protes kepada Facebook yang membatasi kebebasan berpendapat umat Islam dan penolakan atas kebijakan Facebook yang mengabaikan hak privasi.

“Selain itu, hal ini juga dilatarbelakangi menguatnya sentimen terhadap produk negeri Muslim dan apresiasi terhadap kemajuan Turki,” kata dia.

 

--Lebih aman dan nyaman

Ahmad Ufuwan, praktisi IT di Jakarta, menyampaikan fenomena banyaknya masyarakat Indonesia beralih ke BiP karena aplikasi ini lebih dapat menjamin keamanan daripada Whatsapp dan lebih nyaman digunakan.

“Saya pribadi merasa nyaman menggunakan BiP dan isu keamanan data menjadi komitmen BiP,” ucap Ufuwan kepada Anadolu Agency lewat BiP.

Selain itu, dia menilai aplikasi BiP mudah digunakan orang awam sehingga mereka mudah beradaptasi dengan fitur-fitur yang ada.

BiP layak sekali menjadi aplikasi pengganti Whatsapp di Indonesia yang secara demografis mayoritas penduduknya memiliki kesamaan rasa dan sejarah dengan Turki,” terang Ufuwan.

Saat ini BiP mencatat jumlah total pengguna sebanyak 50 juta orang dan tersebar di 192 negara.

Dengan adanya gelombang migrasi besar-besaran, BiP mencatat per Jumat, aplikasi ini telah mengantongi sekitar 6,4 juta pengguna baru.

Sebelumnya, WhatsApp mendesak banyak pengguna untuk menyetujui aturan privasi baru untuk berbagi data pribadi dengan perusahaan-perusahaan milik Facebook.

“Sebagai bagian dari keluarga Facebook, WhatsApp akan menerima dan membagi informasi dari dan kepada Facebook,” tulis WhatsApp dalam aturan barunya terkait kebijakan privasi pelanggan.(Anadolu Agency)

FOLLOW US