• News

Iran Gelar Latihan Peluncuran Rudal Di Tengah Ketegangan Dengan AS

Akhyar Zein | Kamis, 14/01/2021 10:01 WIB
Iran Gelar Latihan Peluncuran Rudal Di Tengah Ketegangan Dengan AS Rudal balistik dari permukaan ke permukaan dalam latihan oleh Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC)

Katakini.com - Angkatan laut Iran pada Rabu meluncurkan latihan militer besar-besaran di perairan selatan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan dengan pemerintahan Donald Trump di wilayah tersebut dalam seminggu terakhir.

Latihan peluncuran rudal selama dua hari di Teluk Oman, dengan kode Eqtedar-99 (kekuasaan), diikuti oleh pejabat tinggi militer, termasuk kepala staf militer, Jenderal Hossein Baqeri.

Operasi itu dimulai dengan penyerahan resmi kapal Makran dan fregat peluncur rudal Zereh ke Angkatan Laut Iran.

Makran diubah dari kapal tanker minyak menjadi kapal logistik terbesar di Timur Tengah dengan panjang 230 meter, yang mampu membawa enam hingga tujuh helikopter.

Menurut media lokal, kapal tersebut bisa digunakan untuk operasi anti kapal selam dan anti ranjau di perairan Teluk Persia selain untuk urusan kemanusiaan dan operasi khusus.

Kapal perang peluncur rudal Zereh, yang dikenal dengan kemampuan manuver dan kecepatannya, digambarkan sebagai salah satu kapal kuat Iran yang dilengkapi dengan rudal dan artileri canggih.

Latihan rudal terbaru oleh Angkatan Laut Iran di perairan selatan dilakukan beberapa hari setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengadakan parade angkatan laut selama seminggu di Teluk Persia dengan membawa sekitar 700 kapal.

Setelah parade tersebut, IRGC meluncurkan pangkalan rudal anti-kapal bawah tanah di sepanjang pantai Teluk Persia di provinsi Hormozgan.

Berbicara selama upacara, kepala IRGC Jenderal Hossein Salami mengatakan pangkalan itu akan "melindungi integritas dan kedaulatan negara."

Ketegangan terkait antara Iran dan AS memuncak di kawasan itu setelah Washington mengirim berbagai kapal perang dan kapal induk ke Teluk Persia.

Perkembangan itu terjadi di tengah spekulasi bahwa Iran sedang ingin melakukan pembalasan atas pembunuhan komandan militer Qasem Soleimani dan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh tahun lalu.

Iran juga menyita sebuah kapal tanker minyak Korea Selatan di perairan Teluk pekan lalu atas tuduhan "pelanggaran lingkungan maritim." (Anadolu Agency)

FOLLOW US