• News

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021 Jadi 4,8%

Akhyar Zein | Jum'at, 08/01/2021 21:01 WIB
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021 Jadi 4,8% Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 menjadi 4,8 persen dari proyeksi sebelumnya pada Oktober lalu yang sebesar 6,1 persen.Ilustrasi

Katakini.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 menjadi 4,8 persen dari proyeksi sebelumnya pada Oktober lalu yang sebesar 6,1 persen.

Kepala Tim IMF Thomas Helbling mengatakan Indonesia merespons pandemi covid-19 dengan paket kebijakan yang berani, komprehensif, dan terkoordinasi.

Dia menilai dengan intervensi kebijakan yang tepat membantu menjaga stabilitas keuangan makro dan eksternal melalui periode tekanan pasar global serta menilai prospek kebijakan yang Indonesia lakukan berdampak positif.

“Prosoeknya positif dengan membangun pemulihan ekonomi pada paruh kedua 2020, PDB riil diproyeksikan meningkat sebesar 4,8 persen pada 2021 dan enam persen pada 2022,” jelas Helbling dalam keterangan resmi, Jumat.

Helbling mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia juga didukung oleh langkah-langkah kebijakan yang kuat, termasuk rencana distribusi vaksin Covid-19 serta peningkatan ekonomi global dan kondisi keuangan, walaupun ketidakpastian prospek pertumbuhan yang lebih besar dari biasanya tetap ada.

“Penundaan vaksinasi dapat menyebabkan pandemi yang lebih berlarut-larut. Dampak keuangan makro dari pandemi dan kemerosotan ekonomi bisa lebih besar dari yang diperkirakan, dan kondisi kredit bisa lambat untuk diperbaiki,” tambah dia.

Helbling menyebut dukungan kebijakan yang memadai akan sangat penting untuk mengamankan pemulihan yang sedang berlangsung.

Dia juga mengapresiasi bauran kebijakan ekonomi makro Indonesia yang akomodatif di tahun 2021.

Sementara itu, Helbling mengatakan pemulihan kerangka kebijakan ekonomi makro untuk jangka menengah seperti penangguhan defisit anggaran tiga persen dari PDB cukup tepat dan keputusan itu akan memperkuat rekam jejak kebijakan yang pruden di Indonesia dan membantu mendorong pemulihan ekonomi.(Anadolu Agency)

FOLLOW US